Angela menghabiskan sisa hari dengan berbaring di ranjangnya. Usai insiden di kolam, Valdy mengantarnya ke rumah sakit untuk diperiksa. Dari rumah sakit, Valdy membawa Angela ke rumahnya, meminta Bik Noni untuk terus memantau Angela setiap saat. Napas Angela masih sedikit sesak. Hidungnya masih ditempeli selang oksigen yang sangat membantunya bernapas dengan lebih baik. Besok pagi, seorang perawat akan datang untuk memeriksa kondisinya. Valdy tak membiarkannya sendirian sama sekali, bahkan meminta Devon untuk menemaninya jika perlu.
"Val, jangan cemas." Angela menenangkannya. Wajah gelisah lelaki itu mau tak mau membuatnya terharu sekaligus merasa bersalah. "Aku sudah disini dan nggak sendirian."
"Kamu hampir celaka dalam pengawasanku, La." Valdy mendesah, lalu duduk di sebelahnya. "Masih merasa sesak ya?" Ia memandang penasaran pada selang di hidung Angela.
"Ya. Masih sakit disini." Angela menunjuk bagian dadanya lalu terbatuk.