Dingin. Sesak. Gelap. Gelembung udara muncul dari mulut dan hidung Angela, terbang ke permukaan, berkebalikan dengan tubuhnya yang makin mendekat ke dasar kolam. Tangannya menggapai ke segala arah, sama dengan kedua kakinya yang masih bersepatu. Cahaya matahari terasa makin jauh meninggalkannya, seolah tak mau menemaninya sampai kematiannya tiba. Angela merasakan sesak yang makin hebat, dengan air makin membanjiri hidungnya yang sakit hingga menembus mata lalu ke kepalanya. Sakit, perih, membuatnya makin memberontak hebat dalam air yang kelam dan dalam.
Kesadarannya memudar dengan cepat, dengan napas berdeguk dari mulutnya. Sesak. Tenaganya telah lenyap, membuatnya terkulai dalam riak air kolam yang tenang. Hidungnya telah terblokir total oleh air. Pengap dan sesak. Dingin membekapnya hebat di dada. Matanya disilaukan oleh cahaya putih tak dikenal yang datang makin dekat dan dekat ke arahnya.
Ah, pikir Angela dalam kesadaran yang makin pupus, The Light, here I comes.