"Sial… Sial…"
Angela mengubah langkahnya menjadi berlari. Sepatu ketsnya berdecit di lantai yang mengilap. Untunglah dia mengenakan celana chino yang berbahan lentur dan memudahkan kakinya bergerak dengan bebas. Angela blingsatan menemukan tempat bersembunyi yang aman. Ia memilih menyelinap diantara serombongan pengunjung yang melintas, menundukkan tubuh jangkungnya semampunya, lalu dengan setitik kelegaan ia melesat ke arah pintu masuk toko buku yang tak jauh.
Toko buku itu tak seberapa luas, namun ditata dalam gaya perpustakaan ala Inggris. Rak-rak buku dari kayu gelap berjajar memuat buku-buku impor dengan bahasa pengantar dari bahasa asing. Dinding ruangan dilapisi kertas dinding dalam tone hijau lumut dan terlihat artistik dengan pencahayaan yang sesuai, menciptakan kesan yang hangat sekaligus nyaman.