Valdy marah. Angela tahu benar soal itu. Namun dia merasa tak punya pilihan lain selain memberitahu lelaki itu apa yang tengah bercokol di kepalanya beberapa hari ini. Insiden di butik Donnata membuatnya sampai di satu titik kesadaran bahwa dia tak akan pernah layak bersama Valdy. Ketakutannya dan kepanikannya tak akan hilang dengan mudah, mungkin bahkan bisa memakan waktu yang sangat lama untuk sembuh, seperti kata terapisnya, semua tergantung pada Angela.
Dia merasa Valdy berhak mendapatkan sosok yang lebih tegar ketimbang dirinya. Bagaimanapun juga, suatu saat nanti Valdy akan memegang posisi prestisius di perusahaan orangtuanya. Angela yang cengeng dan penakut malah akan menjadi bahan olok-olok semua orang pada suaminya nanti. Mana mungkin seorang pemimpin punya pendamping yang lemah dan merepotkan? Bikin malu.
"Angela…."