Rasanya seperti kembali ke waktu lampau saat Yuga hampir meninggalkannya, hanya saja tanpa sosok Ralin bersamanya. Valdy duduk sendirian di luar ruang IGD. Ponsel tergenggam erat di tangannya, sebentar lagi mati kehabisan daya, belum sempat di-charge hingga penuh karena tak hentinya digunakan menelepon banyak orang. Sudah dua jam sejak Valdy menemukan Angela, dan gadis itu masih dalam penanganan petugas medis yang sigap.
Angela dalam kondisi sadar, namun sangat lemah dan kesakitan. Valdy meminta agar dia diberikan obat tidur untuk sementara dan penghilang rasa sakit. Tubuhnya lebam di banyak titik. Yang paling membuat Valdy merasa ingin meledak dalam emosi tinggi, sayatan di lengan dan paha gadis itu yang dibuat oleh Karina. Satu kata hinaan yang terbaca dengan jelas olehnya. Dia tak akan memaafkan apa yang telah dilalui Angela, sampai kapanpun.