"Kau bercanda Takahiro?!" suara ibunya menggelegar di dalam ruangan.
"Tidak. Aku mencintainya." Takahiro dengan sangat percaya diri "aku ingin bersama dengannya. "
"Kenapa harus dia? Kenapa Tidak yang lainnya saja. Setidaknya jangan membuat orang tua mu ini malu!"
"Kenapa kalian harus malu?" Takahiro serius bertanya.
"Karena dia pelayan! apa yang akan di katakan orang-orang apalagi keluarga yang telah kau tolak?!" Ibunya makin meradang. putranya yang biasanya penurut kini sudah mulai melawan.
"Sudahlah, yang terpenting Takahiro mau menikah kan?" Misaki mencoba melerai istri dan anaknya.
"Ini semua karena kau! kau yang membawa gadis itu kemari kan? Apa ini rencanamu?"
"Ya ampun."
"Aku permisi." Takahiro bangkit tanpa menunggu orang tuanya. Membungkuk cepat lalu keluar tanpa menutup pintu gesernya.
"Takahiro! Takahiro!" suara teriakan ibunya tak membuat Takahiro kembali. Ia terus pergi menuju kamarnya.
"Lihat?! kenapa putra kita jadi seperti itu?"