Matahari hampir berada di puncak tertinggi ketika Makoto mengendarai mobil Takeda. Membelah jantung kota Tokyo yang ramai tak memiliki jam sepi.
Ia sudah berada di depan pekarangan rumah Kakeru, ketika mobil BMW mewah Kakeru menyusul di belakangnya. Mereka baru saja sampai dari rumah sakit.
Mari keluar dengan menggendong Naomi, mengangguk pelan pada Makoto sebagai tanda salam. Kakeru keluar dari mobil lalu mempersilahkan Makoto ikut di belakangnya.
Naomi terlihat ceria, ketika pandangan matanya dan Makoto bertemu wajah bulatnya yang memerah tersenyum lucu.
'Benar-benar gadis yang beruntung.' pikir Makoto.
Naomi punya segala yang tak mungkin ia miliki.
Mereka memasuki rumah sejuk itu. Naomi memaksa turun dari gendongan ibunya, tangan kirinya terlihat memar, dan kasa masih membalut keningnya. Naoki belum terlihat.
"Ma, mana oni-chan?" Tanya Naomi tiba-tiba. Membuat Kakeru melirik pada Mari yang tampak tak nyaman dengan pertanyaan putrinya.