Sebuah kabar bagai petir di siang bolong, datang mengejutkan Mikha dan Naoki. Hiroki, ayah Mikha mengalami kecelakaan dalam perjalanan menuju proyek kerjanya. Mikha segera menelepon Naoki untuk mengabari hal itu. Tapi kabar buruk datang lebih cepat dari pada kedatangan Naoki. Ayah Mikha tak bisa di selamatkan.
Pendarahan di kepala dan patah tulang rusuknya begitu fatal. Belum lagi karena keterlambatan penanganan.
Mikha yang ringkih.. Mikha yang sebatang kara, hanya bisa menangis dalam pelukan Naoki yang ikut panik karenanya. Kini, ia hanya punya Naoki.
Pemakaman sang ayah sudah di lakukan beberapa hari lalu. Mikha masih belum bisa berhenti menangis. Setelah seminggu keadaannya jauh lebih baik. Ia menuliskan surat dan beberapa foto kepada Budenya di Indonesia. Mengabarkan bahwa sang ayah telah meninggal dunia.