"Naoki kau kenapa?!" Mikha meraih wajah Naoki yang memerah dan penuh dengan peluh.
"Aku tak apa Mikha. tak apa." Naoki mencoba berdiri, ia sudah bisa mendapatkan lagi keseimbangannya dan tenaganya.
Beberapa menit tadi, hatinya terasa begitu sakit. Ada apa?! apakah mulai ada masalah lagi?!
Tangan Naoki bergetar, ia takut jika hal itu terjadi. Lalu apa gunanya tranplantasi hati ini?! nyawa Sagiri menjadi sia-sia?!
"Kau membuatku takut." wajah khawatir Mikha membuatnya tersenyum.
"Aku baik-baik saja, hanya kurang tidur." ia menarik tangan Mikha dan kembali berjalan. "Ayo. Nanti kita ketinggalan kereta."
.
.
.
Di dalam kereta, Naoki terus menggenggam tangan Mikha, ia sedang terpejam di mikha sekarang. Dalam pejaman matanya, sebuah mimpi hadir dan membuainya.
Sagiri dengan kimono kupu-kupu biru langit, berlari memunggungi. Naoki terus mengejarnya, mencoba menangkapnya. Tapi semakin lama, Sagiri semakin jauh. Dan sekarang Naoki berhenti mengejarnya.