"Anataaaaaa!" Akane berteriak dari kamar mandi, Makoto bangkit dari tidurnya di hari Minggu pagi ini. Terkejut dan langsung berlari menuju tempat Akane berada.
"Ada apa?!" Wajahnya pucat, karena bangun tiba-tiba.
Akane masih duduk di atas closet yang tertutup, wajahnya panik. Tangan kanannya masih menggenggam sebuah benda panjang pipih kecil. Menoleh ke arah Makoto lalu menangis.
Makoto panik. "Ada apa?!" Ia kembali mengulang pertanyaannya. Mendekat pada Akane dan memeluknya. "Katakan ada apa?"
Akane tersedu, ia memeluk erat tubuh suaminya. Di telinga Makoto ia berbisik, "Aku hamil."
Makoto melepas pelukannya, menatap tak percaya pada Akane. "Serius?!" suaranya bergetar.
Akane mengangguk, air matanya terjun begitu deras dari mata bulatnya.
"Ya Tuhan! terimakasih!! Akhirnyaaaaa!" Makoto kembali memeluk Akane. Menggendongnya menuju kamar, menidurkannya lalu memeluknya dengan erat.
Kebahagiaan ini harus ia kabarkan pada yang lain.