"Selamat aniki!! Kau berhasil kembali menjadi guru. Semoga hayalanmu membuat Harem juga terwujud ya!" Naoki tertawa sambil menepuk-nepuk punggung Makoto.
Tanpa menunggu Naoki selesai tertawa, Makoto sudah membekap kepala Naoki di dalam ketiak Makoto. "Rasakan aroma raja Harem!!" teriaknya penuh kemenangan.
Kalau saja Akane melihat pemandangan ini. Mungkin saja Akane akan berubah pikiran tentang Makoto.
.
.
.
Makoto menghela nafas ketika keluar dari ruangan HRD. Minggu depan dia sudah resmi mengundurkam diri. Rekan-rekan kerja yang lain menyayangkan hal ini tapi mereka tetap menganggap Makoto sebagai teman mereka, bahkan mereka bertukar nomor telepon dan alamat email.
Makoto punya waktu seminggu untuk menyelesaikan segala pekerjaan yang masih tertunda. Begitu banyak berkas yang harus ia kerjakan dan selesaikan.