Ini sudah hari Jumat. Benar-benar tak terasa bagi Makoto. Pekerjaannya sudah mulai terasa menyenangkan, karena ia sudah bisa menguasainya. Dan besok ia harus berkemas karena akan meninggalkan apartemen ini.
Apalagi, barang-barang miliknya kini jadi begitu banyak. Gara-gara kebiasannya dengan Naoki. Apartemennya yang dulu sangat kosong, karena hanya sebagai tempat singgah bagi Makoto. Kini penuh dengan perabotan ini itu.
Mau tak mau ia harus menyewa jasa pindahan rumah.
Lalu selain itu, yang menjadi ganjalannya selama seminggu ini adalah mimpi-mimpi yang selalu datang hampir setiap hari. Mimpi itu tentang Sagiri. Adiknya seakan protes padanya karena lebih mementingkan bekerja dan Naoki.
Perasaan bersalah yang telah lama ia lupakan kini seakan menyembul kembali. Hari-hari tak tenangnya telah kembali.
Karena hal itulah, setelah pulang bekerja Makoto menjenguk Sagiri.
.
.
.