"Namaku EN."
Apa artinya ini semua? Shinigami di hadapanku sangat berbeda dari yang lain. Lalu fakta bahwa masing-masing Shinigami punya nama, adalah hal yang baru aku ketahui.
"Kau pasti bingung dengan apa yang aku ucapkan barusan. Tak apa jangan di pikirkan."
"Iya, aku sangat tidak mengerti, EN-sama."
"Tak apa, kau tak harus mengerti. Yang terpenting kau harus terus fokus." Ia mengangguk padaku, "Aku harus mengambil jiwa gadis di dalam sana. Ia sedang duduk menatap tubuhnya dan tubuh adiknya yang sudah menjadi arang. Jiwa manusia yang bunuh diri sangat rapuh. Mereka bisa saja lari dan terlunta-lunta di dunia ini. Lalu sosok seperti Taka dan makhluk terkutuk lainnya akan lebih dulu memungutnya."
"Baiklah."
"Jika kita bertemu lagi. Ingatlah namaku."
Aku mengangguk padanya, lalu melambaikan tangan.