Paginya sarapan sudah tersedia di atas meja makan. Masih hangat ketika Makoto mendekat untuk menghirup aroma sedapnya. Sedangkan Naoki sendiri tidak ada dimana pun.
Pukul 7 pagi. Hari Kamis. Tangan Makoto meraba pelan kepalanya yang terasa begitu berat dan sedikit pusing. Mengetahui fakta yang terjadi kemarin dan apa yang diucapkan oleh Akane. Semakin membuatnya tak semangat untuk pergi ke sekolah. Ia belum siap menghadapi beberapa orang yang mungkin saja akan menghujatnya dan berbisik-bisik di belakangnya.
Untuk pertama kali baginya, ia merasa takut dengan gosip yang akan muncul tentangnya. Bukan takut dengan tatapan atau cemoohan orang-orang. Tapi ia takut tak bisa mengelak dan beralasan karena apa yang terjadi kemarin itu, adalah murni karena Makoto sendiri yang menginginkannya.
Makoto bahkan masih bisa mengingat sensasi basah yang bibir Rin berikan, ketika kecupannya mendarat mulus di sana. Sekarang denyut jantungnya kembali tak karuan.