"Ini tempatnya?" Makoto berhenti mengikuti Rin, Hanya tinggal 5 langkah lagi di depannya, sebuah Rabuho dengan neon box berwarna-warni tertempel di atasnya.
Makoto cukup tahu tempat buruk ini. Dan Rin mencoba membawanya masuk.
"Itulah kenapa aku takut jika pergi sendirian." ucapan Rin tampak sangat natural, tidak terlihat dibuat-buat. Tapi Makoto tidak mudah mempercayainya.
Ia mendahului Rin memasuki tempat itu. "Bukankah lebih menakutkan jika kemari dengan orang asing sepertiku ini?" sinis Makoto sambil lalu.
Rin merasakan tekanan yang diberikan Makoto beberapa menit lalu. Ia mengikuti tubuh tinggi tegap Makoto dari belakang. Begitu Rin masuk ke dalam bangunan redup itu, Makoto sudah berdiri di depan sebuah mesin dengan layar yang menampilkan jenis-jenis kamar yang di sediakan. "Di kamar mana temanmu menginap tadi?" tanya Makoto datar, "Atau lebih baik kita tanya pada karyawan di sini?"
"Kurasa lebih baik kita tanyakan saja." Rin menjawab dengan lugas.