Rei mundur dengan cepat saat melihat sebuah gun ada di tangan kananku. "Apa yang akan kau lakukan dengan benda itu?!" jeritnya.
"Aku kan sudah bilang, bahwa aku adalah seorang pengantar pesan. Sebuah pesan dari alam baka untukmu." aku menodongkan Gunku ke arah Rei.
"Kau pembunuh?! jadi kau dan ibuku bersekongkol?! aku tak percaya ini!"
"Bukan bodoh!" tunggu.. dia tidak bodoh. Pemikiran seperti itu yang paling mungkin manusia biasa pikirkan. Mereka tak akan mempercayai keberadaan Karasu. Bagi mereka, kami tak ubahnya pembunuh yang berkeliaran dengan senjata di tangan kami.
Aku menurunkan kembali Gunku, lalu mendekat perlahan pada Rei. "Begini Rei. Aku adalah Karasu. Makhluk yang bertugas menghabisi para Joker. Dan hari ini Jokerku adalah dirimu. Ibumu tak ada hubungannya dengan semua ini. Karena kematianmu sendiri adalah sebuah takdir."
Rei tak menjawab, ia hanya menatap takut padaku
"Apakah ada sebuah pesan terakhir sebelum aku menghabisimu?"