"Aku pulang!" Makoto berseru sambil menutup pintu apartemenya, membuka sepatunya sambil duduk, melihat ke sisi dinding dan menyadari ada yang aneh. Ia melihat ada sepasang sepatu wanita di rak sepatu. Pikirannya menebak-nebak bahwa Naoki membawa teman perempuannya ke apartemen milik Makoto tanpa izin.
Makoto bangkit dengan cepat menuju ke dalam, tanpa meletakkan sepatunya atau bahkan menatanya dengan benar. Ketika langkahnya sudah sampai di dapur, jantungnya seakan berhenti untuk beberapa detik, sosok wanita yang membelakanginya sedang sibuk di depan kompor. Benar-benar sangat familiar baginya. Begitu sangat ia kenali. Tak berselang lama Naoki datang menghampiri Makoto yang tampak membeku di ambang ruangan dapur dan lorong. Menarik kembali kesadaran Makoto yang melayang-layang beberapa detik lalu.
"Aniki sudah datang? Aku tidak mendengar suaramu." Wajah ceria Naoki menyapa Makoto yang tampak terlihat sebaliknya.