"Buka pintunya Kohaku!! siapa saja!" Kanae berlutut di depan pintu kamarnya. Ia sudah berjam-jam berteriak dan menggedor pintu kamarnya. Berharap ada seorang saja yang bersimpati untuk membuka pintunya. Tapi hingga detik ini, tidak ada seorang pun yang mendekat.
Kanae merasa putus asa. Ia bahkan melupakan sarapannya. Hingga dingin dan tak tersentuh sedikit pun, matanya mencari-cari cara. Jendela? sejak pintu terkunci dari luar Kanae sudah mencoba membuka jendelanya yang tertutup tapi ternyata itu juga tak bisa dibuka.
Ia berhenti mencoba. Rasanya lelah sekali. Ia melihat jam di sudut meja, sudah menunjukan pukul 11.56 siang. 'Sebentar lagi makan siang.' benaknya. Kanae menunggu seseorang untuk datang mengantarkan makanan.