Selamat membaca
.
.
"maaf.." gumam pemuda yang berusaha untuk berdiri kembali.
"pelan pelan saja, lagi pula kita sudah sampai di rumah ku," kata Lucrecia kembali memapah pemuda itu untuk masuk kedalam villa.
Di dam hati, Lucrecia benar benar beryukur pemuda itu tidak pingsan. Meski ia berkata bisa menyeret pemuda itu masuk, tetap saja butuh usaha yang besar bagi dirinya untuk menyeret tubuh yang lebih besar dari pada dirinya.
"sova ada akan basah Nyonya," gumam pemuda itu menolak saat Lucrecia menaruh tubuh lemah itu di atas sova.
" tenang saja," kata Lucrecia membenarkan posisi pemuda itu, lalu ia berdiri di hadapan pemuda yang terkulai lemah.
" saya akan meyiapkan air hangat untuk mu," ucap Lucrecia memberitahu, lalu ia lanjut berkata. "pastikan untuk tidak tertidur," mengingatkan pemuda itu sebelum akhirnya menghilang di balik salah satu pintu.