Selamat membaca
.
.
"Terimakasih" Ucap Kayla penuh, dia mengadahkan kepala nya menatap wajah Aksa yang ada di atas kepalanya.
"Simpan saja untuk nanti" Seloroh Aksa pula mencairkan suasana melow dan sedih di antara mereka.
"Dasar om om" Balas Kayla pula memukul dada Aksa ringan, lalu ia mengurai kan pelukan nya saat mendengar suara tawa Aksa.
"Hahahaha" Aksa hanya tertawa kecil, ia tak begitu mengerti kenapa ia bersimpati, satu hal yang pasti, Kayla butuh sebuah pelukan hangat agar bahunya tetap tegap.
Kayla bangkit dari tempat duduknya, ia baru saja menyadari, harusnya ia tidak datang kekamar Aksa, bisa bahaya jika Aletta melihat nya berduaan bersama Aksa di dalam kamar berpelukan pula. "Aku kemarin Aletta dulu," Kata Kayla hendak pamit dan meraih gangang pintu.
"Kenapa tidak di sini saja?, temani saya" Kata Aksa dengan polosnya.