Juli 2020
___
"True or dare" teriak gadis cantik berambut coklat heboh. Beberapa mata melirik gadis itu selebihnya cuek karena itu adalah hal lumrah di kantin lantai 3.
Kantin sekolah merupakan tempat paling sakral yang di puja semua orang,entah guru, scurity apalagi siswa terutama yang bandel.
Kantin juga menjadi markas rahasia umum untuk bersembunyi dari kejalan guru BP alias BK. Meski selalu terjaring razia kantin tetap menjadi tempat bersembunyi.
Lain cerita dengan tiga mahluk berwajah internasional, yang satu berwajah cina yang satu sedikit Eropa yang satu nya asli Asia alias Indonesia banget namun fersi GeGe. Kantin menjadi bascamp mereka terutama yang ada di lantai tiga.
Meski terkenal ribut, tak jarang ke tiga nya menyumbangkan suara emas mereka, Sehingga suasana kantin menjadi menyenangkan. tapi tidak hari ini. Ketiga nya sedang asik memutar botol sambil berteriak menyebutkan. True or dare. Permainan klasik, terlihat membosankan namun sebenarnya seru jika di lakukan dengan sedikit trik gila.
"True!" jawab gadis kaca mata berwajah cina yang baru saja terkena arah tutup botol.
"sialan lo, dari tadi True mulu! Tapi tak masalah... Emmm..." sirambut coklat kini duduk memungut dagu karena ini bagian nya bertanya. Pasal nya tadi jatah nya di hukum. Dan tentunya si rambut coklat selalu memilih dare.
Permainan mereka simple. 1 True 2 dare. Itu arti nya jika salah satu mereka sudah memilih True sisa nya harus memiliki dare begitu seterusnya nya.
"menurut lo nih Megan gue yang cantik sedunia ini cocok nya sama siapa di sekolah ini?" tanya gadis berambut coklat itu.
"em.. menurut gue sih... Kayak nya tuh si culun!" tunjuk si gadis bernama Megan itu pada meja pojok. Seorang lelaki dengan rambut poni tebal dengan kacamata tebal dan buku. Pusat bulying.
"enak aja!" sarkas si rambut coklat tak terima.
"tapi ya Sarah yang oon sedunia, Megan bener deh lo cocok sama yang sifat nya kebaikan lo. Pernah coba ngak pacaran sama anak sejenis introvet?" lelaki yang duduk di sebelah megan ikut memberi pendapat nya terhadap si rambut coklat alias sarah.
"tapi ya Joe, ngak mungkin, baru aja pdkt si cowok langsung kejang kejang!" canda Megan menaik turun kan alis nya pada lelaki yang di kenal gemulai namun tegas di saat tertentu itu. Dia Josua alis Joe.
Si Joe tertawa menepuk punggung sarah dengan penuh semangat.
"gilak, ketawa ya ketawa aja enggak usah main tabok juga, lo jantan walau lekong tenaga lo gede!" maki sarah memukul kepala joe dengan botol yang tadi nya menjadi alat bermain mereka.
"settt..." joe Menghentikan tindakan brutal sarah sebelum ia menjadi korban kebringasan sahabat gila nya ini.
"apa lu sat_sut?" kesal sarah membanting botol ke meja.
"gue tantangan lo buat pacaran sama akira anak kelas 12ipa-4!" ujar joe menantang sarah.
Bukan sarah nama nya jika menolak dare yang sangat menantang dari sahabat nya dan pasti nya selalu ada udang di balik bakwan.
"untung nya buat gue kalau berhasil?" tanya sarah mengankat dagu congkak penuh percaya diri.
"gue bakal masak tiap hari bikin bekal lo selama sisa sma kita terus gue kasih lo 1 permintaan bebas asal ngak nyuruh gue bunuh diri!" jelas joe penuh rasa yakin dengan kegagalan sarah.
"gue ikutan, gue bakal turutin 2 keinginan lo kalau lo berhasil!" ucap megan sama angkuh nya. Intinya ketiga nya angkuh.
"oke! Btw, kalian PD banget gue bakal gagal?!" kesal sarah melipat tangan di dada.
"lo harus ketemu dengan yang nama nya akira itu orang nya nyebelin nya segimana dan jutek nya segimana.!" seru Megan ber-api api.
"tapi sar,kalo lo gagal apa konsekuensi nya?" tanya joe bertompang dagu.
"gue traktir lo berdua main di dufan ampe muntah darah!" jawab Sarah ngegas.
"ayo kekelas ipa-4! Gue harus liat sedingin apa yang harus gue taklukan!" seringai Sarah terlihat bahagia karena tertantang.
Kedua cs sarah hanya mengikuti Sarah dengan rasa percaya diri yang sama sama tingkat dewa.
Gbrak...
Suara pintu di banting mengalihkan perhatian seisi kelas XII IPA-4 kearah pintu. Entah yang sedang asik pacaran,asik negosiasi atau yang asik ngejahilin teman ikut menoleh ke pintu kelas yang kini terbuka lebar.
"ada apa yah?" bisik bisik di kelas tak terhindarkan dari sosok yang tengah berdiri di muka pintu.
Itu bukan guru, apa lagi hantu. Hanya 3 orang remaja sedang berdiri angkuh menatap kelas.
Kelas masih hening, setidak nya beberapa saat setelah pintu di gebrak paksa oleh ketiga mahluk paling menyebalkan sejagat raya.
"mana yang nama nya akira?" tanya sarah pada Merlin si ketua kelas yang terlihat ogah ogah berurusan dengan si sarah.
"noh yang paling pojok, di balik gorden dia!" tunjuk merlin menggunakan dagu nya malas.
Dengan santai nya Sarah berjalan kearah bangku pojok kanan dekat jendela. Bermaksud menyibak gorden malah gorden terlepas dari tempat nya.
"ups... Sory!" cengir sarah tak berdosa pada seisi kelas dengan menunjukkan jari telunjuk dan tengah nya sebagai tanda damai.
Merasa terganggu, seseorang di balik gorden itu mengeluarkan kepala nya dari tumpukan gorden yang jatuh karena ulah sarah tadi.
"ribut baget sih?" kesal orang itu bersungut melempar gorden ke meja yang ada di depan nya.
Hanya merenggut kesal tanpa di dengar orang lain selain yang ada di dekat orang itu.
"hey, gue Sarafina Vin Carney yang cantik sedunia. Dan lo Akira bukan?" tanya sarah mengulurkan tangan nya sebagai isyarat berkenalan.
"siapa sih gak penting baget!" gerutu orang itu yang tak lain Akira yang di maksud sarah dengan suara pelan nyaris tak terdengar.
Meski bukan balasan uluran tangan yang Sarah dapat kan melainkan wajah jutek dan kesal akira, sarah tersenyum. Sedetik setelah nya Akira sudah menenggelamkan kepala nya di antara tangan dan tas nya.
Sarah masih tersenyum, dia menepuk pundak akira, sedikit membungkuk dan berbisik.
"gue suka lo!"
.
.
.
Dikantin Sarah cs terlihat saling tatap dalam diam, hingga Joe memecahkan keheningan dengan bertanya.
"gimana sanggup ngak?"
"udah nyerah aja, mending lo ajakin kita ke dufan trus maindeh sampe bokap lo bangkrut!" ucap Megan tertawa bahagia.
"bokap sarah mah, kaya melintir. Gak kan bangkrut neng, Dufan pun sanggup di beli bapak nya!" seru Joe
"kasi gue waktu 3 bulan 10 hari. Maka akan gue taklukin dia hingga ke usus buntu nya!" tekat Sarah.
"lo PD banget gue liat!" terselip nada ragu di sura Megan saat menatap teman nya yang absurd itu.
"lo lupa gue pernah naklukin ice Prince Jakarta internasional school. Apalagi cuma cowok pendiam doyan tidur! Itumah kecil..." kekeh Sarah dengan nada angkuh yang kentara.
"kalau kecil kenapa minta 100 hari?" tanya Joe penasaran.
"gue pengen main kucing kucingan, belum tentu gue kuliah dan bisa main kucing kucingan kan?!" ucap Sarah dengan alis terangkat meminta persetujuan.
"gue gak masalah lo minta 100 hari tapi plis deh jangan seolah olah lo bangkrut tamat sma. Halo bokap lo kalau bangkrut ekonomi rakyat kecil terancam!" seru Joe menjitak kepala Sarah kesal. Sebenarnya ada kebenaran di balik ucapan kedua nya, baik Sarah ataupun Joe.
"gue liat kalian kayak bakal mati deh klau ngak segera ke kelas." ucap Megan mengintip dari balik celah jari jempol dan jari lainnya yang di buat seperti lingkaran.
"Sarah, Josua, Megan ke kelas sekarang atau ruangan BK?!"teriak Pak Suryono selaku guru piket yang mengawasi kantin 5 menit usai bek masuk berbunyi.
"kan apa gue bilang!" kekeh Megan.
"lo juga oon!"kesal Sarah menyeret Megan menuju kelas.
.
.
.
Byur..
"anjim!" maki Sarah melotot pada Megan yang baru saja mengguyur nya dengan air dingin dari botol mineral nya.
"heheh, lo mikirin apa an sih? Ampe berasap tu kepala lo, maka nya gue siram takut gue otak lo kebakaran!" kekeh Megan tanpa penyesalan sedikit pun.
"lo mikir apaan sih?" tanya Joe menyerahkan tisu pada Sarah untuk mengeringkan air di wajah dan leher nya.
"gue lagi mikirin si Akira!" dumel Sarah seraya menghapus air dari wajah nya.
"liat baju gue basah juga!" teriak arah membuat seisi kelas menoleh.
"apa liat liat, awas lo pada jatuh cinta sama gue, mati lo!" maki Sarah sewot.
"neng, punya mulut manis dikit napa, kan makin klepek klepek abg neng!" ujar Udin menggoda sarah.
Kelas di warnai tawa, memang seperti itu ada nya kelas mereka.12Ips-6, terkenal dengan gudang nya para mafia sma Unilever. Mereka bukan bodoh hanya saja mereka agak nakal sehingga terkumpul lah dalam satu gugusan kelas yang sering di namai kelas ma'fia entah apa maksud ma'fia entah maksud nya mafia penjahat atau justru plesetan.
"bikin rumah lantai ubin!" seru seorang lelaki pula dari arah sudut paling depan memulai pantun nya.
"asek..." sorak seisi kelas pun dengan Sarah cs.
"lantai ubin udah keras"
"masuk!" sorak seisi kelas menyoraki si pemantun.
"oi, kalau ngoda jagan tanggung Udin..
Lamjot teross..."
Kembali seisi tertawa mendengar pantun tak berfaedah dan tak menyambung itu.
Sebenarnya kelas ini memberikan arti bahagia yang sederhana, hanya saja sering kali mereka melanggar aturan sehingga di cap kelas pembangkang.
"ok.. Lanjutin neng?" tanya Udin dengan percaya diri.
"males ah,lo jelek!" jawab Sarah melenggang pergi.
"Sar lo mau kemana?" pekik Joe hendak mengejar.
"gue mau boker, lo mau ikut?" tanya sarah dengan seringai menggoda.
"gak ah, kentut lo aja bau nya bikin laler mati, apalagi boker lo!"
Sarah tertawa sekilas bersama teman sekelas nya yang mendengar jawaban Joe, kemudian berlalu ke rotoof sekolah. Jujur ia jarang kesana karena megan kurang suka suasana rotoof yang berangin kencang bayangan megan dia di seret angin trus jatoh dari lantai 5 sekolah. Hell NO... gue ngaj mau mati konyol. ntar masuk koran Hot news... seorang siswi di laporkan meninggal di seret angin rotoof_ pernah satu hari Megan berkata begitu ketika mereka di kantin saat itu sarah mengajak ke rotoof buat cabut. Dan ada alasan lain yang membuat rotoof gedung sekolah tak di singgahi siswa.
Bukan tanpa alasan sarah ke rotoof, ia ingin mengeringkan baju nya yang basah karena ulah megan, rotoof yang berangin mungkin efektif mengerikan baju di tubuh nya.
Usai menikmati angin yang membelai lembut wajah nya,ia hendak berbalik namun dikejutkan oleh kehadiran sosok yang menjadi momok sekolah.
Sosok berbaju putih dengan rambut menjuntai panjang menutupi wajah. Sosok itu berdiri tepat di sebelah pintu.
"akhhhhhh.." pekik Sarah ketakutan
Ternyata rumor rotoof itu angker benar!
TBC