Saat Savira sedang terfokus pada kebingungannya, Savira pun tidak mengerti dengan tubuhnya saat ini yang malah senang mendapatkan sentuhan lembut dari James.
Saat ini Savira merasa jika ada persaan yang aneh dalam dalam dirinya, tapi sejujurnya saat James bertanya padanya tentang kesiapannya tentu saja sebenarnya Savira sudah siap walaupun ada terdapat sedikit keraguan dalam hati Savira.
Savira yang walaupun saat ini memiliki bentuk fisik sempurna seorang wanita cantik yang sangat seksi, tapi Savira tidak tahu tentang makna penyatuan yang dimaksudkan oleh James.
"Queen ku Savira....., aku bertanya sekali lagi apakah kamu siap jika saat ini kita melakukan penyatuan?" tanya James dengan suaranya yang mulai agak serak.
"Iya....," ucap Savira yang seakan terhipnotis dengan mata hitam kelam James yang saat ini perlahan berubah warna menjadi setengah merah dan hitam.
Setelah mendapat persetujuan dari Savira, tentu saja membuat tubuh James menerjang Savira tertentu saja kali ini dengan lembut karena Savira masih setengah manusia.
Walaupun James sangat ini hampir kehilangan akal dan sepenuhnya dikendalikan oleh napsunya, tapi James tentu selalu memperlakukan Savira dengan baik, penantiannya selama ini membuat James seakan King yang hanya memiliki keinginan untuk perang dan ini adalah pertama kalinya James menjadi takluk dan lemah dihadapan Queen Wolf yaitu istrinya, permaisuri satu-satunya yang akan mendampinginya hingga maut memisahkan.
"Aakh..., James." ucap Savira sedikit berteriak karena merasakan sakit pada lehernya yang saat ini telah tertancap taring James.
James saat ini menandainya sebagai seorang Pasangan sejati dengan begitu siapapun yang berusaha dengan Savira pasti akan berpikir ulang ribuan kali, tentu James dan Savira akan lebih akan karena setelah pemberian tanda ini otomatis Savira dan James bisa bicara lewat batin dan bisa merasakan sakit yang mungkin sama saat mereka berdua dalam keadaan jauh dan terluka.
James menghisap darah Savira lumanyan banyak, James dapat merasakan jika darah Savira begitu manis dan menyegarkan serta mampu membuat kekuatannya kembali lebih kuat bahkan beberapa kali lipat.
Sebenarnya James tidak tega tadi saat mendengar Savira menjerit memangil namanya karena terkejut akan perlakuan James yang tiba-tiba mengendus dan mengigit leher Savira dan memberikan tanda pada Savira.
Tentu saja Karena ada sedikit darah vampir dan demon walaupun lebih dominan darah Wolf didalam tubuh James tapi tetep saja hal itu tetep membut James haus akan darah. Tapi tentu saja James tidak akan menghisap seluruh darah yang anda ditubuh Savira karena hal itu akan sama saja membuat Savira terbunuh.
James hanya mengambil sebagian dari istrinya yang terasa sangat manis dan nikmat bahunya. James sebenarnya tidak pernah membayangkan jika darah Savira akan selezat ini, jika James mengetahuinya mungkin James telah menandainya terlebih dahulu.
"Maafkan aku sayang..... jika kamu akan merasa sedikit lemah karena ulah ku." ucap James yang baru saja melepaskan gigitannya.
James bahkan menjilati bagian leher dari Savira yang masih keluar darah dari luka yang sebelumnya dia ciptakan, tentu saja James menyembunyikan luka Savira kembali agar Savira tidak kehilangan banyak darah.
Secara perlahan Savira dapat perasaan jika saat ini tubuhnya terasa panas dan bahkan benar-benar panas. Darah dalam tubuh Savira memang menjadi sedikit tidak stabil akibat James yang menghisap darahnya sebelumnya.
Saat ini Savira justru merasa sangat haus dan lemah dan bahkan tubuhnya yang indah terasah sanggat lemah dan tidak mempunyai kekuatan.., tertentu saja kekuatan Savira sebegian telah berpindah pada James.
"Iya. James aku haus....," ucap Savira yang sangat pelan.
Untuk saja James yang merupakan seorang King Wolf yang mempunyai pendengaran yang sangat tajam, tentu James bisa mendengar apapun yang dilakukan oleh Savira dengan sangat jelas. Karena saat ini batin mereka saling terhubung setelah pemberian tanda.
James mengerti maksud dari Savira saat ini adalah Savira sedang haus darah, tentu saja hal ini dengan mudah James melukai bibirnya dengan mudah dan menyatukan bibitnya dan bibir Savira, dan Savira menghisap bibirnya yang terlukai dengan rakus sepertinya Savira benar-benar kehausan.
Saat ini James masih mengendong Savira sambil berdiri, kemudian James menuju keranjang besar miliknya dan duduk di sana sambil memangku Savira yang saat ini masih menghisap bibir dengan rakus.
Untuk saja James melakukan penandaan diwaktu yang tepat, karena jika James melakukan penandaan diwaktu yang salah tentu saja hal ini akan membuat Saviara tersiksa oleh rasa panas yang membakar.
Savira yang merasakan rasa hausnya hilang pun melepakan ciuman mereka, Savira bisa melihat sendiri jika bibir James bertambah seksi dan tebal karena ulahnya.
"Terimakasih James...., aku rasa.... aku harus mandi, aku rasa tubuh ku pasti bau karena terus mengeluarkan keringat." ucap Savira mulai mengatur napas.
Tentu saja karena sisi manusia Saviara masih ada saat ini Savira bisa merasakan jika tubuhnya berbau keringat yang menyengat dan tidak enak untuk dicium. Tapi berbeda dengan James yang tentunya saja merasa mabuk dengan bau tubuh Savira yang tentunya berbau sangat wangi mawar dan kayu manis yang begitu memabukkan.
James membiarkan Savira untuk mandi, karena James sangat yakin tidak lama juga Saviaa akan memangilnya karena tubuh Savira tentu saja akan semangkin panas saat berjauhan dan tidak bersentuhan dengannya.
Savira saat ini telah berbadan dengan air telaga yang sangat dingin bahkan sedingin balok Es di dunia manusia. Tapi Air telaga itu sekarang menguap karena panas tubuh Savira.
"James...., tolong aku..., saat ini aku merasa benar-benar kepanasan....," ucap Savira.
Savira saat ini bahkan melupakan jika dirinya tidak memakai sehelai benangpun. Rasa panas dalam tubuh Savira setelah menghisap darah James seakan membuat Savira seperti terbakar dan merasa tidak tenang dan gelisah. Walaupun itu hanya perasaannya saja karena saat ini tubuh Savira terlihat baik-baik saja tidak ada tanda-tanda aneh apapun pada tubuhnya selain ukurannya payudara dan pinggulnya bertambah besar dari sebelumnya.
James tersenyum manis saat mendengar suara Queen nya yang memangil dirinya dengan begitu seksi. Saat ini mungkin permainan panas mereka sesungguhnya akan segera dimulai.
"Kamu baik-baik saja Queen?" James yang langsung menatap kearah istri yang saat ini sedang berendam di air telaga yang paling dingin di dunia Nofaktania ini.
"Aku merasa terbakar tapi anehnya tubuh ku baik-baik saja walaupun ukurannya sedikit berbeda. Aku terlihat aneh...," ucap Savira sambil memegang tangan James.
James yang merasa seperti ada sengatan listrik rendah saat Savira menggenggam tangannya, begitu juga dengan Savira yang merasakan jika tubuhnya lebih terasa sejuk saat dirinya memegang tangan James.
"Itu sangat indah dan itu bukanlah hal yang aneh... Queen....," ucap James yang tampaknya harus memiliki kesabaran yang tinggi dalam menghadapi Savira yang masih memiliki pemikiran yang polos.
Secara tiba-tiba Savira malah memeluknya dengan erat dan bahkan saat ini kedua tangan Savira telah memeluk leher James dengan erat, begitu juga dengan kedua kaki Savira yang saat ini melingkar pada pinggang James dengan erat juga.
"Queen.....," ucap James serak yang sudah kehilangan kontrol ditanya.
"Tubuh ku terasa lebih dingin dan baik saat memeluk mu....., aku mohon Izin aku tetap seperti ini sampai rasa panas di tubuh ku hilang?" ucapan Savira.
"Panas ditubuh mu tidak akan hilang sebelum kita melakukan penyatuan," ucap James.
"Kalau begitu apa yang kamu tunggu James....., lakukan sekarang!" ucap Savira dengan tegas karena sudah tidak kuat merasakan tubuhnya yang kembali panas padahal saat itu Savira telah memeluk James dengan erat.