Pagi hari yang cerah, mereka bertiga bangun tidur seperti biasa di rumah yang tampak seperti gubuk ini. Hari ini sudah tidak ada lagi orang mencurigakan yang berlalu lalang, Raihan juga beraktivitas penuh semangat seperti biasa. Raishin membersihkan kudanya dan memberi makan di pagi hari, sementara Melly, di pagi hari dia sering menyiram bunga di ladang belakang rumahnya.
Raihan terkadang menyuruh Raishin atau Melly untuk masak tapi kali ini, begitu memulai aktivitasnya, dia yang membuat sarapan untuk mereka semua. Saat sarapan sudah matang, Raihan memanggil kedua remaja yang diasuhnya ini.
"Raishin, Melly, sarapan sudah matang."
"Eh~ tidak bisakah ayah menunggu biar aku saja yang memasaknya ...." Gerutu Raishin begitu dia masuk untuk menengok sarapannya ini.
"Ah~ sudahlah makan saja, ayah sudah capek-capek membuatkannya untukmu." Jawab Raihan dengan sedikit menggerutu juga.
"Ah~ ya sudah lah," Raishin segera mengambil nasi dan lauk ke piringnya.
