Saat di jalan kami yang berkendara dengan santainya ....
Sempat berbincang-bincang, dan Ivy memulai pembicaraannya.
"Eh, sas, kamu nanti sibuk kah?" tanya Ivy memastikan dengan serius.
"I-iya, vy. Aku sibuk, maaf ya nanti tidak bisa ...." Ucapku dengan nada keberatan melanjutkan chat saat itu.
"Um~ iya tidak apa-apa. Maaf kalau di hari kesibukanmu aku masih membutuhkan bantuanmu untuk menemaniku." Ucap Ivy dengan sungkannya.
"Ah~ tidak apa-apa." Jawabku dengan singkat.
"Sebenarnya, kamu sibuk apa?" tanya Ivy dengan serius.
Pertanyaan yang dilontarkan Ivy dengan nada santainya ini lebih terdengar seperti sedang interogasi di depanku. Haruskah aku mengatakannya sejujurnya kalau aku ini menulis novel? Tapi, kalau aku berbohong pun percuma, karena Ivy masih bisa membaca isi hatiku.
"...?" Ivy kemudian menoleh sejenak ke arahku dengan tanda tanya yang besar.
