Sore itu saat aku ingin mengeprint RPP-ku untuk mengajar besok, karena aku sempat mendengar ibu bicarapada ayah dengan nada gelisah, begitu ibu keluar dari kamar, aku segera menanyakannya.
"Bu, ayah beneran tidak apa-apa, kan bu?" tanyaku memastikan dengan ekspresi khawatir.
Ibu kemudian menyentuh kepalaku dan mengelus-elus kepalaku dengan lembutnya.
"Iya, tidak apa-apa, nduk." Jawab ibu sambil memasang senyum lembutnya.
"Oh, ya kamu mau kemana?" tanya ibu memastikan.
"Ini mau ngeprint RPP, ngeprint di Butterfly aja bu. Keburu maghrib nanti tutup." Jelasku sambil masih mencemaskannya.
"Oalah, iya, hati-hati." Ibu memberikan saran padaku, kemudian dia mencoba bertanya satu hal, "Oh, ya, nduk bagaimana dengan keadaan temanmu Ivy? Tanya ibu memastikan.
"Eh, iya bu, aku belum bertanya padanya soal itu. Aku pikir, kalau dia sembuh pasti akan mengabariku juga." Jelasku memastikannya.