Tak lama kemudian, beberapa teman kami datang namun sayangnya ketua PPL kami yang membawa kunci belum datang sama sekali. Di WA nya juga offline, tidak aktif selama beberapa jam yang lalu.
Kita jadi terlantar di depan ruangan ini.
Beberapa murid yang dari kelas 9 dan 8 di sekitar sini pun memandangi kami yang terlantar duduk di depan ruangan (di bug depan kelas atau sebuah tempat duduk panjang yang terbuat dari semen dan beralaskan keramik), kami duduk dan bersandar di sana.
"Ke mana nih Zen, kok belum muncul?" tanya salah satu mbak-mbak yang dari ekonomi.
"Halah~ palingan masih pacaran!" seru salah seorang cowok.
"Hus, gak boleh suudzon gitu! Pasti dia sibuk kerja, kan kerjanya freelance." Jelas salah satu cewek di prodi ekonomi yang terlihat agak alim.
"Eh, jadi ketua kita kerjanya freelance, ya?" celetuk Ivy yang menanggapi perkataan tersebut karena dia merasa pekerjaannya sama seperti dirinya.
Namun, freelance kan macam-macam jenisnya ....
Penulis juga masuk freelance.