"Ka?" aku menyapanya lagi untuk bertanya kejelasannya.
"Ng, soal apa, ya?" tanya Raka dengan nada datarnya. Aku tahu Raka hanya pura-pura menyembunyikannya sikap ketidakpekaannya.
"Ka, kamu tidak ingin mengatakan sebenarnya atau memang benar-benar tidak tahu? Aku yakin Bayu telah bercerita padamu ...." Ucapku dengan sungguh-sungguh saat aku merasa tidak ingin mengungkapkannya.
"Dan sebenarnya, kamu belum bisa memaafkan perasaan Bayu yang mencintaiku juga, kan?" aku berusaha berkata dan bertanya seperti ini pada Raka dengan maksud dia ingin membicarakannya.
Sebenarnya seperti apa perasaan Raka padaku juga, apa dia rela pacarnya disukai oleh orang lain terutama orang terdekatnya?
"...." Raka bergeming setelah itu dan pembicaraan kita berakhir begitu sudah sampai di depan rumah tempat tinggal perempuan. Raka segera memasukkan motornya dan mengambil es cup untuk Bayu.