"Sebaiknya ke Rayna saja …." Raka menyaran kami berdua ....
"Hmm, benar juga. Ana sudah terlalu banyak melaksanakan tugas," jawabku dengan memikirkan keadaannya lagi.
"Tapi, Ana orangnya serba bisa kok, dia itu handal namun ya gitu suka pilih-pilih saja~" kata Bayu dengan sedikit meremehkan Ana.
"Ah~ kau tidak boleh begitu, Bayu! Ana masihlah temanmu ... kupikir dia orangnya ramah dan pengertian." Kata Raka yang tidak setuju dengan apa yang Bayu katakan.
"Ya, aku pikir juga begitu!" seruku dengan memasang senyum lembut tapi, tak lama kemudian, Ana datang.
"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Ana memastikan dengan ekspresi serius, "Hohoho~ kalian membicarakanku ya, hah! Sudahlah jangan disembunyikan, aku sudah tahu!" seru Ana dengan percaya dirinya, instingnya tajam sekali.