"Baiklah, Ibu akan membuatkan masakan yang enak untuk kalian semua. Karna kalian sudah bekerja keras hari ini," ujar Arumi.
"Wah, Ibu ini benar-benar yang terbaik!" puji Arthur.
"Istriku memang yang terbaik," puji Charles.
"Ah, lagi-lagi kalian ini selalu memujiku dengan kompak," ujar Arumi, lalu wanita paruh baya itu pun berlalu pergi, dan membawa pelastik-pleastik berisi daging manusia itu masuk ke dapur.
Di bantu oleh Charles dan Arthur, mereka juga membawakan pelastik-plastik itu.
Hanya David yang masih berada di ruang tamu dan berdiri tegap.
Dia sama sekali tak ingin berbaur dengan Arthur dan kedua orang tuanya itu.
"Kak David," panggil Mesya sambil menepuk pundak David.
David menoleh, dan tepat disaat itu Mesya melihat ada bercak darah di pakaian David.
'Darah? Kak David dan yang lainnya pasti baru saja membunuh orang?' bicara Mesya di dalam hati.
"Ada apa, Mesya?" tanya David.