Ne Zha melihat Han Xiao yang semakin pekat dengan aura negatif sedikit meringis, sebenarnya dia juga tidak ingin sahabatnya menjadi mesin pembunuh seperti itu. Tapi dia sangat jelas dan paham hukum di dunia ini, yang kuat adalah yang memilih dan yang lemah ditindas. Itu seperti saat mereka berada di Bumi ketika mereka terus diburu oleh banyak Mafia lain.
Hal yang bisa Ne Zha lakukan hanyalah menghela napas kasar, sungguh dia tidak tega melihat sahabat kecilnya seperti itu.
Han Xiao tidak membutuhkan banyak waktu untuk menghabisi satu persatu Jendral Siluman tersebut, ayunan Tongkat Naga Penghancur sudah seperti senjata malaikat maut bagi para Jendral Siluman, tidak ada yang bertahan dalam tiga serangan Tongkat Han Xiao, mereka akan terbunuh dalam satu atau dua ayunan.
"Ini... Bukankah dia terlalu kuat?" Xia Shiva memandang Han Xiao dengan sedikit ketakutan, melawan belasan Istana Bumi dengan Kultivasi Alam Emas kedua? Kultivator lain pasti sudan lama mati!
Mata Xia Shiva beralih pada Ne Zha, setaunya Han Xiao sangat mudah diatur olehnya dan mulai berpikir bahwa kekuatan Ne Zha berada diatas Han Xiao.
Di balai Desa Han Xiao terus tertawa seraya mengayunkan Tongkat Naga Penghancur, tubuhnya dipenuhi oleh darah dari para Siluman. Dia tidak memiliki luka sedikitpun. Aura Negatif di tubuhnya semakin mengepul keluar.
Dengan aura negatif yang dikeluarkan oleh Han Xiao itu menarik Siluman-Siluman yang berada disekitarnya.
"Aura Negatifnya menarik Siluman lain," batin Ne Zha sedikit risau.
Siluman adalah makhluk jahat jadi mereka menyukai Aura Negatif, ratusan Siluman menghampiri Han Xhao yang baru saja menghabisi Jendral Siluman terakhirnya.
Para Siluman terlihat sangat marah ketika melihat Han Xiao membunuh Jendral mereka, dengan sangat cepat para Siluman itu berlari kearahnya dan menyerang secara bersamaan.
"Ne Zha! Han Xiao dalam bahaya! Dia melawan ratusan Siluman dengan puluhan Jendral Siluman!" Su Lihwa kini berteriak seraya menarik jubah Ne Zha.
"Tunggu sebentar lagi," ucap Ne Zha.
Su Lihwa tidak mengerti dengan Ne Zha, temannya sedang dalam bahaya dan dia menunjukan ekspresi santai seperti itu?
Sementara itu Han Xiao yang dilumuri darah menatap kearah ratusan Siluman yang dipimpin oleh puluhan Jendral Siluman.
"Oh keroyokan? Baiklah." Han Xiao tertawa kecil dengan perlahan menyalurkan Qi pada Tongkat Penghancur Naga.
Tongkat Naga Penghancur mengeluarkan cahaya hitam pekat ketika Han Xiao menambahkan Qi kedalamnya.
"Enam Gaya Naga Penghancur!" Han Xiao berteriak kencang lalu menebas kedua Tongkat Naga Penghancur kearah para Siluman.
"Gaya Pertama! Pukulan Ekor Naga!"
Tongkat Naga Penghancur menebah lalu mengeluarkan sebuah cahaya hitam seperti ekor Naga dan melesat kearah para Siluman.
Siluman yang terkena cahaya tersebut segera terpotong menjadi dua dengan perut yang hancur berantakan seolah sesuatu yang besar menghantam tubuh mereka.
"Gaya Kedua! Pukulan Lengan Naga!"
Siluman dan Han Xiao sudah berbentrok dan Han Xiao mengatunkan kedua Tongkat ditangannya seperti tangan Naga yang menghabisi musuhnya. Siluman yang terkena serangan tersebut langsung mati dengan tubuh yang tidak berbentuk.
"Gaya Ketiga! Tendangan Naga!"
Han Xiao melompat dan menendang para Sikuman membuat mereka mundur menjauh darinya, siluman yang terkena memiliki tubuh berlubang seperti jejak kaki.
"Gaya Keempat! Penghancur Bumi!"
Tanah bergetar ketika Han Xiao melangkahkan kakinya, dengan Tongkat Naga Penghancur ditangannya dia memukul para Siluman seperti sedang memukul boneka yang terbuat dari salju. Hancur begitu saja!
"Gaya Kelima! Penghancur Langit!"
Kaki Han Xiao menendang tanah dan dia melesat keatas langin seolah terbang, tubuhnya memutar seperti salto lalu menghantam tanah dengan sangat kencang.
Tanah bergetar kencang oleh kekuatan Han Xiao, banyak Siluman disekitarnya terbunuh dalam Kelima Gaya Naga Penghancur, tapi semua itu belum berakhir.
"Gaya Keenam! Penggancur Surga!"
Tubuh Han Xiao memutar penuh dengan Tongkat Naga Penghancur di tangannya mengeluarkan cahaya hitam pekat tebal, dipenuhi oleh aura negatif cahaya hitam pekat itu nenyebar keseluruh Siluman Yang mengerubungi Han Xiao.
Sebuah gelombang kejut besar terjadi hingga membuat Desa tersebut bergetar kencang, para Siluman yang menyerang Han Xiao hancur menjadi bubur daging yang mengerikan.
Banyak untaian Jiwa yang secara langsung diserap oleh Gelang pemberian Jendral Ling.
Su Lihwa dan Xia Shiva memiliki mata dan mulut yang terbuka lebar melihat apa yang dilakukan oleh Han Xiao.
"Jurus ini terlalu mendominasi." Su Lihwa berkata dengan penuh kejutan.
Ne Zha disisi lain tersenyum, keberuntungan Han Xiao sangat besar, dia bisa mendapatkan senjata sebagus Tongkat Naga Penghancur secara gratis. Dengan ingatan dari Harimau Suci Han Xiao mendapatkan sebuah Jurus yang sesuai dengan Tongkat tersebut.
***
"Kenapa tanah bergetar keras seperti ini?" Kelompok Yang Shui yang sedang berhadapan dengan dua Jendral Siluman lagi terkejut mendapati hal tersebut.
Tanah bergetar keras dan ada sebuah aura yang sangat menakutkan sehingga membuat punggung mereka merinding.
"Han Xiao!" Yang Shui tiba-tiba khawatir pada saudara kurang ajarnya.
***
"Kekuatan siapa ini?" Zhao Jun dalam bentuk Beruang yang sedang menahan serangan Jendral Siluman terkejut saat merasakan aura yang sangat kuat dan getaran yang keras di desa.
***
"Hahaha... tinggi bicara kalian Siluman kentut! Kalian akhirnya dibantai olehku!" Han Xiao tertawa riang ketika berhasil membunuh semua Siluman.
Aliran besar Qi dan Esensi darah segera memasuki tubuh Han Xiao, pemuda itu mengerang kesakitan saat Qi dan Esensi darah memasuki tubunya, ini sangat menyakitkan hanpir sama ketika para Esensi darah serta Qi Siluman Air yang masuk kedalam tubuhnya saat itu.
Jumlah Siluman disini lebih sedikit tetapi dengan adanya puluhan Jendral Siluman itu hanpir menyamai banyaknya Siluman di sungai dekat Kota Daun
Melihat Han Xiao yang mengerang kesakitan Xia Shiva hendak membantunya tapi tangan Me Zha menghentikannya, dia melihat pemuda dingin itu menggeleng.
"Han Xiao sedang kesakitan! Dia mungkin terluka parah dari efek samping Jurus mengerikan itu," teriak Xia Shiva seraya melepaskan tangan Ne Zha dari pundaknya.
"Diam! Atau kau dalam bahaya!" ucap Ne Zha sedikit meninggi, dia khawatir jika Han Xiao melaukan hal-hal buruk pada Xia Shiva.
Xia Shiva terkejut saat Ne Zha membentaknya, dia tidak menyangka hal tersebut tanpa sadar dia patuh dan diam dibelakang Ne Zha dengan Su Lihwa.
"Han Xiao, bertahanlah," batin Ne Zha dengan khawatir melihat kondisi Han Xiao.
Debu-debu berterbangan tanah bergetar dan sebuah pusaran angin kecil muncul tak jauh dari posisi Han Xiao.
Pusaran angin mereda lalu menunjukan sosok besar tinggi dengan sebuah kapak tulang di tangannya, matanya memerah menatap Han Xiao.
"Beraninya kau membantai Bangsaku!"
"Dia muncul!" Ne Zha segera melompat ke tempat Han Xiao berada setelah menyuruh dua gadis itu diam diatas dengan kondisi apapun.