"Lalu Tiga Petapa dan Dua orang Suci?" tanya Ren Yanyu.
Bing Xing tersenyum hendak menjawab namun sudah terpotong oleh Han Xiao.
"Dua orang Suci, mereka sesuai namanya sosok suci yang tidak pernah mencampuri atau memihak siapapun di dunia Kultivator. Mereka adalah penjaga keseimbangan di Benua Angin Selatan."
"Dua orang Suci ini dari sekte mana?" pertanyaan Ren Yanyu sangat naif.
Han Xiao menggeleng, "Mungkin Paviliun Surga Harta Karun juga tidak memiliki informasi tentang ini. dua orang Suci tidak memunculkan diri mereka di dunia Kultivator, tetapi setiap mereka keluar itu akan ada sesuatu yang besar."
Han Xiao menjelaskan bahwa Dua orang Suci adalah sosok netral dan mereka adalah eksistensi yang sangat kuat bahkan melebihi Enam Kaisar dan tiga Petapa.
Dua orang Suci ini telah menembus ke ranah Inti kosong sebelum Tiga Petapa dan Enam Kaisar.
Mereka berdua memiliki masing-masing gelar yaitu Bunga Suci dan Kegelapan Suci, tidak ada yang mengetahui nama asli mereka atau latar belakang mereka. Kultivator memberi gelar sesuai dengan dengan kekuatan mereka.
Bunga Suci, dia adalah sosok gadis yang sangat cantik dan bunga akan berjatuhan dengan lembut dimanapun dia melangkah, tapi saat dia marah bunga-bunga itu akan menjadi seperti pisau yang datang untuk mencabut nyawa.
Kegelapan Suci, hingga saat ini tidak ada yang mengetahui dia adalah laki-laki atau perempuan karena dimanapun dia muncul hanya akan ada kegelapan.
"Lalu tiga petapa?" Ren Yanyu bertanya penuh antusias.
"Dua dari Tiga petapa, mereka berasal dari akademi Naga dan Phoenix." Bing Xing memancarkan rasa hormat dan antusias tinggi saat menyebutkan nama Akademi Naga dan Phoenix sebelum menyebutkan satu persatu dari Tiga Petapa. "Petapa Sitar, Petapa Api dan Petapa Gila."
Petapa Sitar, seorang wanita yang sangat cantik tentu sesuai namanya dia adalah seorang ahli di dalam Dao musik. Petapa Sitar berasal dari Akademi Naga dan Phoenix.
Petapa Api, mendapat gelar ini karena dia sangat handal dalam mengendalikan api untuk penyulingan pil dan menempa Alat Roh, dikatakan bahwa pengetahuannya tentang Alchemy dan Tempa senjata tak terbandingkan di Benua Angin Selatan. Petapa Api juga berasal dari Akademi Naga dan Phoenix.
Petapa Gila, jika orang mendengar nama ini pasti akan mengira bahwa Petapa Gila ini gila, mereka akan salah besar karena dia tidak gila, Petapa Gila memiliki otak yang masih normal dan jika ada yang mengira bahwa tampilannya seperti orang gila, rambut yang gimbal baju yang compang-camping mereka akan sangat keliru karena Petapa Gila memiliki tampilan yang sangat bersih seperti cendikiawan, dia mendapat gelar Gila karena caranya yang sangat gila. Petaka Gila sendiri tidak memiliki latar belakang dia adalah Kultivator tanpa sekte.
"Apakah nona Bing mengetahui nama tiga petapa ini?" mata Ren Yanyu bersinar.
Bing Xing mengangguk. "Petapa Api bernama Yu Kang, Petapa Sita memiliki nama Zeng Xiulan dan yang terakhir Petapa Gila Ling Tian."
"Ling Tian, melambung keatas lagit! Namanya sangat tidak sesuai dengan prilakunya." Ren Yanyu berkomentar.
Han Xiao tak bisa menahan tawanya saat mendengar komentar polos Ren Yanyu, sementara Bing Xing tersenyum canggung.
"Yanyu, kau tidak bisa melihat seseorang dari tampilannya, Petapa Gila ini biarpun seperti itu tidak ada yang memandangnya rendah karena kekuatannya yang besar. Di dunia Kultivator yang kuat yang dihormati," tutur Bing Xing.
Ren Yanyu mengangguk pada Bing Xing.
"Baiklah aku akan memberimu manual untuk berkultivasi," ujar Han Xiao.
Bing Xing mengerutkan dahinya seraya memandang Han Xiao, "hey, Yanyu belum diketahui bakatnya kenapa kau asal memberi manual?"
"Aku sudah mengetahui bakatnya saat pertama aku melihatnya beberapa hari yang lalu ketika kita pertama masuk ke Kota Woaven," jelas Han Xiao.
Bing Xing menatap Han Xiao aneh lalu menggibaskan tangannya, sebuah bola mutiara seukuran kepalan tangan muncul di genggaman Bing Xing.
"Ini dalah Mutiara pendeteksi, mutira ini akan membantu untuk melihat bakatmu dalam Beladiri," ucap Bing Xing.
"Tidak perlu memakai itu—" Han Xiao belum menyelesaikan kata-katanya tapi dia mendengar teriakan melengking dari Bing Xing.
"ROH BELADIRI PHOENIX DAN TUBUH PHOENIX!!!" teriak Bing Xing tak percaya sehingga dia menjatuhkan mutiara pendeteksi dan melepaskan tangan Ren Yanyu.
Bing Xing menatap Ren Yanyu lalu Han Xiao dengan tidak percaya, "Aku ... Aku tidak bermimpi kan?"
"Cubit saja tangan mulusmu itu," kata Han Xiao.
"Aaaahhh!!!" teriakan melengking terdengar, tapi itu bukan suara Bing Xing melainkan. "Patung es!!! Kenapa kau mencubitku?"
"Aku tidak bermimpi." Bing Xing menatap polos pada Han Xiao yang dia cubit.
Han Xiao memelototi Bing Xing dengan kesal, dia mengangkat kaos oblongnya dan melihat bahwa pinggangnya sangat biru.
"Nona Bing, Pangeran Han. Apa itu tubuh Phoenix?" Ren Yanyu bertanya dengan bingung. "Apakah istimewa? Atau itu buruk?"
Han Xiao memandang Ren Yanyu dengan lembut tapi ekspresi riangnya tidak pernah menghilang. "Yu'er, sudah kubilang jangan panggil aku Pangeran. Panggil saja Han'gege."
"Han'Sha Gua lebih cocok," suara indah lainnya terdengar masuk ke ruangan ini.
Serempak tiga orang itu melihat ke asal suara, itu adalah seorang gadis cantik dengan bantalan yang sangat anggun baju yang terbuat dari sutra berwarna hijaunya sangat cocok hingga membuatnya elegan dan menawan.
"Kau yang oon!" protes Han Xiao.
"Eh, senior Bing." Gadis itu memberi hormat pada Bing Xing.
"Jangan terlalu formal Jiao," jawab Bing Xing seraya mengangguk.
Gadis cantik berbaju hijau tersebut adalah Bi Jiao, dia sangat penasaran saat melewati ruangan ini terdengar suara Han Xiao lalu masuk ke dalam. Benar saja di sini dia mendapati Han Xiao, Bing Xing dan seorang gadis kecil berambut emas.
"Namamu siapa adik kecil?" tanya Bi Jiao seraya duduk di samping ranjang dengan Ren Yanyu "Waaaah, rambutmu indah sekali siapa yang mewarnai rambutmu?" Bi Jiao berdecak kagum, belum pernah dia melihat rambut seindah itu.
"Namaku Ren Yanyu, rambutku seperti ini sejak lahir," jawab Ren Yanyu dengan polos.
Bi Jiao terkejut saat mendengar ini.
"Yu'er terlahir dengan Tubuh Phoenix hingga rambutnya terpengaruh," kata Han Xiao.
"APA!!!" reaksi dari Bi Jiao sama seperti Bing Xing, dia sangat terkejut.
Han Xiao menutup telinganya saat Bi Jiao berteriak, "Memang penampilan pemilik Tubuh Phoenix sangat mencolok, tapi hanya seseorang dengan mata tajam yang akan mengetahuinya," tutur Han Xiao.
Bing Xing mengangguk karena dia juga bahkan tidak mengetahui bahwa Ren Yanyu memiliki Tubuh Phoenix.
Han Xiao mengabaikan Bi Jiao yang masih tertegun dan duduk di samping Ren Yanyu lagi.
"Aku akan memberimu manual kultivasi bernama 'Six Divine Phoenix Form Manual' manual ini berisikan enam perubahan, masing-masing perubahan akan semakin kuat dan semakin menyatu dengan tubuh Phoenix milikmu." Setelah berkata begitu Han Xiao menyentuh pelan dahi Ren Yanyu mengirim Manual kultivasi 'Six Divine Phoenix Form Manual'
Ren Yanyu sangat senang saat perlahan membaca ingatan yang barusaja memasuki pikirannya, tapi beberapa saat kemudian ekspresi Ren Yanyu murung.
Melihat ekspresi Ren Yanyu yang seperti itu Bi Jiao bertanya dengan lembut, "Ada apa? Adik Ren bukankah Manual ini sangat bagus?"
Ren Yanyu menatap ragu pada Bi Jiao, Han Xiao lalu Bing Xing.
"Katakan saja jika ada yang mengganggu dihatimu," ucap Han Xiao dengan lembut.
"Han'gege, aku tidak tau cara mengedarkan Qi ke titik meridian meskipun aku tau nama semua point meridian dari Manual ini," kata Ren Yanyu dengan bingung.
Han Xiao menepuk jidatnya saat hendak memberitahu titik meridian dan cara mengedarkannya Bing Xing dan Bi Jiao memelototinya.
"Ada apa?" Han Xiao menggernyit bingung.
"Biar kami saja yang mengajarkannya," ucap Bing Xing dan Bi Jiao bersamaan.
Han Xiao baru mengingat jika dia ingin mengajari cara menyalurkan titik meridian harus menyentuh tiap jengkal tubuh Ren Yanyu, setelah mengingat hal itu dia tertawa canggung.
"Kami akan mengajarimu cara menyalurkan Qi ke setiap meridianmu." Bi Jiao tersenyum ringan.
Han Xiao menonton Bing Xing dan Bi Jiao yang secara bergantian mengajarkan Ren Yanyu dengan sabar.
Hingga matahari tenggelam mereka baru selesai, Bing Xing dan Bi Jiao saling pandang sebelum tersenyum kecut.
"Biarpun aku disebut jenius dan murid suci dari Istana Falcon Utara sepertinya bukan apa-apa dibandingkan denganmu." Bing Xing tertawa mengejek dirinya.
"Ekhm... Aku diakui paling berbakat Bi Clan tapi hanya seperti kucing dan adik Ren adalah singa," keluh Bi Jiao.
Han Xiao tertawa melihat dua gadis itu mengeluh saat selesai mengajari Ren Yanyu.
"Nona Bing, Nona Bi kenapa kalian seperti ini?" tanya Ren Yanyu bingung.
Bing Xing hanya tersenyum sebelum menjawab, "Yanyu, jangan panggil aku Nona Bing. Panggil saja Xing'jiejie," ucap Bing Xing sebelum melanjutkan. "Dan kenapa kami seperti ini? Kamu sudah paham dan bahkan bisa langsung mengalirkan titik meridianmu setelah kami mengajarimu hanya sekali, dulu aku butuh dua hari dua malam untuk bisa mengalirkan titik meridianku."
Bi Jiao tertawa getir sebelum menambahkan, "Aku butuh tiga hari empat malam."
Namun, jika ada seseorang yang mendengar bahwa Bing Xing bisa mengalirkan titik meridannya dalam dua hari dua malam itu cukup untuk mengejutkan para ahli Kultivator, karena setiap Kultivator membutuhkan setidaknya lima atau tujuh hari sebelum resmi memulai kultivasi mereka. Tetapi mereka jika mereka mengetahui bahwa Ren Yanyu hanya butuh beberapa jam untuk mulai mengalirkan meridannya mereka tak akan percaya bahkan jika dipukuli hingga mati.
"Jika aku tidak mengalami ini sendiri bahkan jika orang itu memberitahuku dan memukuliku sampai tulangku menjadi abu aku tak akan mempercayainya," ujar Bi Jiao.
Hanya Han Xiao yang tetap tenang karena ini didalam harapannya.
"Baiklah karena ada pengganggu aku belum sempat memberitahu Yu'er apa itu tubub Phoenix," kata Han Xiao yang disambut oleh mata antusias oleh Ren Yanyu.
Han Xiao menjelaskan bahwa tubuh Phoenix adalah tubuh unik yang akan bias terhadap api, itu memiliki regenerasi yang sangat cepat seperti makhluk legenda Phoenix.
Tubuh Phoenix ini memungkinkan si pemilik memiliki pemahaman dan bakat yang sangat tinggi, jadi hal yang wajar bahwa dalam beberapa jam saja Ren Yanyu sudah memahami apa yang diajarkan oleh Bing Xing dan Bi Jiao.
"Pantas saja setiap aku terluka akan segera menghilang dalam beberapa menit." Ren Yanyu mengingat kejadian dimana dirinya terjatuh dan terluka di kakinya, tapi saat ibunya ingin mengobatinya luka tersebut sudah tidak ada. Sekarang dia tercerahkan.
"Yasudah sekarang Yu'er istirahat dulu, besok kita akan menuju Kota Xianxie," ucap Han Xiao lalu membawa Ren Yanyu agar tertidur karena hari sudah malam.
Bing Xing dan Bi Jiao mengangguk dan mengucapkan selamat tidur pada Ren Yanyu sebelum menarik telinga Han Xiao lalu membawanya keluar dari kamar Ren Yanyu.
Setelah cukup jauh dari kamar Ren Yanyu Bing Xing bertanya pada Han Xiao, "Kau tidak mengatakan semuanya kan soal tubuh Phoenix?"
Han Xiao tertawa canggung dengan ekspresi riangnya, "Jangan kalian beritahu siapapun tentang tubuh Phoenix Ren Yanyu, dan ya aku memang tidak mungkin memberitahu Ren Yanyu bahwa dia memiliki garis darah Phoenix."
Bing Xing dan Bi Jiao mengangguk paham, tidak baik untuk gadis sekecil Ren Yanyu mengetahui bahwa dia salah satu dari orang tuanya adalah jelmaan Makhluk Legenda. Phoenix!
Setelah itu mereka membubarkan diri Bing Xing menuju kamarnya sedangkan Bi Jiao pergi untuk menuju tujuannya yang sempat tertunda tadi sore. Han Xiao pergi ke atap rumah.
Han Xiao duduk di atap dan menatap bulan yang berbentuk sabit.
"Aku sudah curiga dari pertama aku melihatnya bahwa dia adalah jelmaan dari keturunan Phoenix, hanya saja garis darahnya tipis tapi aku tidak pernah menduga bahwa Ren Yanyu akan memiliki garis darah yang tangguh dari ibunya yang hanya memiliki bahkan tidak seperempat garis darah Phoenix," gumam Han Xiao seraya meminum anggur dari botol labu ditangannya.
"Ah sudahlah, yang paling penting saat ini Ren Yanyu akan maju dengan baik saat ada di sisiku. Dan kau nenek tua jika kau bangkit kembali lebih baik melupakan anakmu ini." Nenek tua yang Han Xiao sebutkan adalah ibu Ren Yanyu, dia secara alami tau bahwa ibu Ren Yanyu ini sudah hidup ratusan tahun karena memiliki garis darah Phoenix dan itu memberinya kesempatan untuk hidup kembali dari api seperti Phoenix, hanya saja kesempatan kelahiran kembali dari api ini sangatlah tipis.
Swooshh...
Seekor burung besar turun di pundak Han Xiao, itu adalah burung elang berbulu hitam yang sangat pekat.
"Elang Gelap, sangat keren hanya saja kau sekedar tukang pos," ujar Han Xiao.
Han Xiao mengambil secarik kertas dan menuliskan pesan di kertas tersebut.
'Ne Zha, kau tidak perlu kembali ke Kota Woaven karena aku akan melakukan perjalanan pulang bersama Kaisar Yang Qian ke Kota Xianxie
Han Xiao'
Itulah isi pesan yang dia tulis untuk sahabatnya Ne Zha yang sekarang berada di Kota Xianxie. Di Klan Ne.
"Antar pada Klan Ne di kediaman Ne Zha, kau pasti tau kan?" Han Xiao memasukan surat yang dia tulis pada selongsong yang diikat pada punggung Elang Gelap.
Seolah paham Elang Gelap mengangguk lalu terbang.
"Yu'er memiliki marga Ren, aku penasaran apakah dia ada hubungan dengan Bangsawan Ren?" batin Han Xiao.