Chereads / Sang Petaka / Chapter 7 - Meet Mulan

Chapter 7 - Meet Mulan

Pagi yang cerah. Tama bangun dari tidur nyenyaknya walau hanya beralaskan beberapa kain dan ditemani api unggun untuk menghangatkannya.

"Hari ini aku akan menemui Mulan." Serunya, terlihat begitu bersemangat.

Setelah membereskan gubug kecilnya, diapun langsung bergegas pergi ke sungai yang tak jauh dari tempat tinggalnya untuk mandi. Setelah selesai mandi dia langsung menyantap beberapa Roti yang dia beli kemarin sebelum pulang.

Dari hasil pembicaraan Tama dengan Tasya kemarin, Tama yakin sekali kalau Albado adalah biang dari semua ini. Namun Tama masih belum mengerti kenapa yang di Incar waktu itu Mulan, bukan dirinya, padahal kalau dilihat dari reaksi hingga saat ini. Sudah sangat jelas kalau Mulan baik-baik saja saat Tama jauh dengan Mulan. Apa artinya Albado hanya ingin aku dan Mulan berpisah? Apa semua ini adalah rencananya untuk membuatku hidup sendirian seperti ini? Bagi Tama hal itu sedikit masuk akal. Tapi alasan kenapa Albado melakukan semua ini masih belum bisa Tama pecahkan. Kenapa Albado ingin Tama menjalani hidupnya sendirian?

Tama yakin sekali kalau suatu hari nanti dia akan berhadapan dengan Albado. Kali ini dia sudah membulatkan tekad untuk tidak menyerah dengan takdir buruk yang dia miliki. Dia tidak mau kehilangan Mulan seperti dia kehilangan kakeknya. Walaupun terkadang keadaannya sekarang sedikit membuatnya menjadi bimbang. Saat Tama mengurangi interaksinya dengan orang lain, hampir tidak ada hal buruk yang terjadi didepan matanya. Dia takut kalau kehadirannya di sisi Mulan justru hanya kan membuat Mulan menderita. Tapi meskipun begitu, Tama masih tetap ingin berada di sisi Mulan.

"Pasti ada jalan untuk mengatasi nasib burukku ini" Tandas Tama kepada dirinya sendiri.

Setelah sarapannya habis, Tama langsung bergegas pergi. Terus begitu dia sampai di desa, dia langsung bergegas pergi ke rumah Mulan, namun rumahnya ternyata masih belum selesai di renovasi. Tama pun langsung membelokan langkahnya ke rumah pak kepala desa. Tama yakin sekali kalau Mulan pasti ada disana.

Lalu benar saja. Tama melihat Mulan sedang memetik beberapa buah tomat di kebun disamping rumah pak kepala desa.

"Mulan!!" Tama langsung menyapa Mulan dengan girang.

"Tama?!"

Begitu melihat Tama, Mulan langsung menjatuhkan keranjang nya lalu berlari ke arah tama, dan Depp. Mulan langsung lompat memeluk Tama erat-erat.

"Ya ampuun aku kangen banget sama kamuu!" Pekik Mulan terlihat begitu bahagia.

"Sama, aku juga." Jawab Tama sambil membalas pelukan Mulan.

"Tadi aku mampir ke rumah kamu, tapi ternyata belum selesai" Ucap Tama setelah mereka selesai berpelukan

"Iya, tapi katanya sebentar lagi beres ko" Sahutnya.

"Kamu gimana? Baik-baik aja kan?" Tanya Mulan sambil memperhatikan seluruh tubuh Tama dari atas sampai bawah dengan dtail.

"Yaahh. Aku baik" Jawab Tama dengan nada tenang.

"Syukurlah, aku khawatir banget sama kamu" Ucap Mulan

"Gakpapa, aku pasti bisa jaga diri"

"Oh iya, kamu gimana? Apa ada kejadian yang membahayakan kamu?" Tanya Tama dengan ekspresi khawatir.

"Untungnya gak ada." Jawab mulan.

"Oh iya, kita masuk dulu yu, daripada ngobrol disini" Ajak Mulan kepada tama.

"Mereka berdua pun akhirnya masuk ke rumah pak kepala desa.

"Pak Ahmad nya kemana?" Tanya Tama sambil celingukan mencari sosok bapak Ahmad sang kepala desa.

"Pak Ahmad nya keluar, katanya ada urusan" Jawab Mulan sambil meniapkan minuman untuk Tama.

"Tama, kamu akan tinggal disini lagi kan?" Tanya Mulan terlihat penuh harap.

"Maaf Mulan, aku belum bisa" Sahut Tama dengan nada merendah.

Mulan terlihat sedih mendengar jawaban Tama. Dia langsung menghampiri Tama sambil memberikan secangkir teh manis kepadanya.

"Kenapa?" Tanya Mulan.

"Aku masih belum bisa menyelesaikan masalaku" Jawab Tama lesu

"Apa kita tidak bisa menyelesaikan masalahnya bersama-sama" Tanya Mulan dengan ekspresi penuh harap

"Aku gak mau libatin kamu kedalam bahaya Mulaan." Jelas Tama

"Tapi kan.."

"Kamu tenang aja ya.. Aku pasti bisa hadapin semuanya sendiri"

"Iyaa.. Tapi kan.. Aku gak mau kalau sampai kita berpisah lagi Tamaa" Jelas Mulan dengan nada manja.

"Dengar ya Tamaa.. Meskipun kita belum lama kenal. Tapi rasanya aku gak mau kehilangan kamu. Aku udah lama menjalani kehidupanku sendiri Tam, aku butuh orang yang bisa berbagi suka maupun duka bersama" Jelas Mulan lagi

"Maaf ya Mulan. Bukan maksudku untuk meninggalkanmu sendiri. Tapi aku juga takut kamu kenapa-napa lagi" Jawab Tama

"Deuh! Kamu itu keras kepala ya. Ya udah deh. Terserah kamu aja" Tandas Mulan ketus.

"Maaf ya" Pinta Tama sambil tertunduk.

Mulan yang melihat Tama tertunduk seakan merasa bersalah gitu, benar-benar membuatnya tidak tega. Akhirnya Mulan pun menghela nafas lalu mengiyakan kekukuhan Tama soal menjalani semuanya sendiri.

"Huh, iya deh iya.. Aku akan berusaha nunggu kamu disini"

"Makasih Mulan, aku janji akan lakuin yang terbaik" Seru Tama terlihat bersemangat kembali.

Mulan tak menjawab perkataan Tama, dia hanya tersenyum mengalah dengan tekad Tama.

"Oh iya. Aku kesini untuk menceritakan petunjuk yang aku dapat dari pihak Guild" Jelas Tama

"Petunjuk?" Tanya Mulan terlihat heran.

"Iya, aku tau siapa yang sudah menyuruh Pria itu untuk membunuh kamu waktu itu"

"Siapa?" Tanya Mulan terlihat penasaran"

"Albado" Ujar Tama.

"Albado?"

"Iya, Albado. Kamu kenal?" Tanya Tama

"Enggak. Aku gak kenal" Jawab Mulan.

"Oh, aku pikir kamu kenal"

"Emang siapa dia?" Tanya Mulan terlihat penasaran

"Dia termasuk kedalam penyihir sepuluh pilar" Jelas Tama dengan ekspresi serius.

"Sepuluh Pilar? Kamu yakin?" Tanya Mulan

"Iya. Pihak Guild yang ngasih tau aku"

"Kalau begitu mereka bukanlah tandingan kamu Tama! Mereka sangat berbahaya. Lebih baik kamu jangan berurusan dengan mereka ya" Pinta Mulan dengan ekspresi khawatir

"Tapi mereka memang sudah punya urusan dengan aku Mulaan. Kamu gimana sih" Tandas Tama.

"Ya udah, jangan kamu ladeni. Aku khawatir sama kamu Tama!" Tegas Mulan.

"Harus aku ladeni. Aku gak mau lari dari masalah aku sendiri"

"Tapi kan, yang dia incar waktu itu aku, bukan kamu! Lagian sekarang aku juga baik-baik saja. Udah gak ada teror lagi loh" Ujarnya Kukuh

"Enggak Mulaan. Dia gak neror kamu lagi karena aku menjauh dari kamu" Tegas Tama

"Lah, emangnya kenapa? Kamu punya masalah apa sama dia sih Tama?" Tanya Mulan mulai terlihat kesal dengan kekukuhan Tama.

"Aku gak tau, tapi yang jelas dia sepertinya ingin aku menjalani hidupku sendirian" Jelas Tama.

"Sumpah aku gak ngerti lagi deh. Makin pusing aku tuh rasanya Tam"

"Yaudah, gak usah kamu pikirin dulu deh. Yang penting kamu tunggu aku aja oke? Aku pasti akan menyelesaikan masalah ini secepatnya." Jelas Tama, berusaha meyakinkan Mulan.

Sampai saat itu Mulan tidak berkata apa-apa lagi. Cuma mengangguk dan termenung.

Melihat Mulan yang terlihat murung. Ternyata cukup menyayat hati Tama. Dia gak tega melihatnya. Akhirnya Tama pun pindah dan duduk disisi Mulan. Lalu dia merangkul Mulan lalu membuatnya menyandarkan kepalanya di bahunya.

"Maaf ya Mulan, aku harap kamu bisa bersabar"

"Iyaa. Aku akan berusaha" Jawab Mulan dengan nada berat.

Tama lalu mengelus-elus Kepala Mulan dengan harapan Mulan bisa kembali lebih baik dan menerima semuanya.