Roki sama sekali tidak mengerti ucapannya. Dia melepas pelukkan gadis itu dengan paksa. Kemudian, dia berjalan ke depan meminta pada Sang Supir untuk turun. Tidak disangka, gadis itu juga turun dan berjalan mengikutinya dari belakang. Roki menghembuskan nafas, dia mempercepat langkah kaki menjauhi gadis itu. Namun, gadis kecil itu bersikeras mengikutinya dari belakang.
Kegigihannya membuat Roki sangat jengkel. Pemuda itu, mulai berlari lalu masuk ke dalam gang membuat dan memanjat pagar. Langkah kaki gadis itu terhenti, dia melirik ke depan dan ke belakang. Suasana gang sangat sepi, tidak ada satu pun orang melintas selain dirinya.
"Kak Roki! Kenapa kakak meninggalkan Angela sendirian? Bukankah kakak berjanji? Tidak akan pernah meninggalkan Angela?! Kak Roki! Kakak di mana? Angela takut kak!" ujarnya menangis histeris dengan cukup lantang.