Airin pun mengangguk dengan berlinang air mata di pipinya.
"Iya pa pasti.. Airin gak akan pernah lupa sama papa.. papa akan menjadi papa terbaik untuk Airin.. karena selama ini, Airin gak pernah merasakan kasih sayang dari seorang papa dan dari papa lah Airin akhirnya bisa merasakan bagaimana rasanya memiliki seorang papa.." ucap Airin.
Arvi kembali menarik Airin ke dalam pelukannya.
"Papa sayang sekali sama kamu nak... papa juga tidak memiliki seorang anak perempuan dan kehadiran kamu membuat papa bisa merasakan itu.. sering-sering menemui papa ya dan juga hubungi papa .." ucap Arvi.
Airin pun mengangguk.
"Iya pa... nanti Airin akan sering-sering menemui papa dan menghubungi papa juga... papa juga bisa kok main ke rumah Airin kalau semisal nanti Airin belum bisa ke sana dan papa kangen sama Airin.." ucap Airin.
Arvi melerai pelukannya dengan Airin. Ia tersenyum lalu mengangguk.
"Iya sayang... oh iya nanti kamu tetap tinggal di rumah Naufal kan?" Ucap Arvi.
