Naufal keluar dari kamar Raffael bersama dengan Devan.
"Kita bantu urus semuanya.. Dev, lo kasih informasi ini ke mesjid ya.. biar orang-orang pada datang untuk melayat.. nanti gue suruh Doni untuk membantu gue mempersiapkan ruangan untuk mendoakan Raffael.." ucap Naufal.
Devan pun mengangguk.
"Ya udah gue pergi dulu ya bang.." ucap Devan.
Naufal pun mengangguk. Devan lalu pergi dari sana.
"Gue harus kasih tahu Doni dan semua pekerja di rumah ini.." gumam Naufal lalu beranjak dari sana.
....
Airin masih terus memeluk tubuh Raffael dengan tangis yang tak kunjung henti. Melihat hal itu, membuat Raizer kasihan pada Airin.
Raizer lantas menghampiri Airin.
"Dek... lebih baik sekarang kamu siap-siap.. kita doakan Raffael ya.. jangan seperti ini.. Raffael pasti akan sangat sedih jika dia melihat kamu seperti ini. Ayo dek.." ucap Raizer.
"Hiks.. aku masih belum percaya bang kalau kak Raffael akan pergi secepat ini.. hiks.." ucap Airin terisak.