"Udah..?" ucap Alvino.
"Udah kak.." ucap Airin.
"Pegangan ya.." ucap Alvino. Airin pun mengangguk dengan sedikit ragu. Ia lalu memegang ujung seragam Alvino yang di dekat pinggangnya.
"Kalau kamu pegang nya seperti itu, kamu bisa terbang ketika aku ngebut." ucap Alvino.
Airin membulatkan matanya dan menelan salivanya sendiri mendengar ucapan Alvino.
"Tapi kak??" ucap Airin bingung.
"Tapi apa Airin?" ucap Alvino.
Airin lalu mengalihkan tangannya ke pundak Alvino.
"Aduhh rin.. jangan pegang di situ.. aku gak suka kalau ada yang pegang di bagian itu... Rasanya aneh.. geli dan sakit.." ucap Alvino.
"Hmm jadi kak??" ucap Airin.
"Lingkarin tangan kamu di pinggang aku.. supaya kamu gak jatuh.. Jangan membantah lagi ya rin.. please.. buang-buang waktu kalau kamu terus-terusan seperti itu. Langit udah gelap itu.." ucap Alvino.
Airin menghela nafasnya.
"Ya udah iya kak.." ucap Airin lalu melingkarkan tangannya di pinggang Alvino.