'Sialan nih orang!! Benar-benar cari masalah sama gue!!' ucap Raffa emosi dalam hati.
"Udah rin gak apa-apa biar aku aja yang beresin.. ini kan sampah aku yang buat.." ucap Raffa.
"Gak apa-apa kak gak usah biar aku aja.." ucap Airin.
"Gak usah rin biar aku aja.. kamu duduk aja.. kening kamu kan luka.." ucap Raffa.
"Enggak kak.. aku gak mau ngerepotin kakak.." ucap Airin.
"Rin, aku udah bilang beberapa kali sama kamu bahwa aku gak pernah merasa direpotin sama kamu.. jadi kamu gak perlu merasa direpotin sama aku.." ucap Raffa.
"Tapi kan kak.." ucapan Airin langsung dipotong oleh Raffa.
"Udah gak apa-apa.. Sapunya di mana rin??" ucap Raffa.
"Sebentar ya kak biar aku ambilin.." ucap Airin.
Raffa pun mengangguk. Airin pun pergi ke dapur untuk mengambil sapu dan serokan sampah.
Tak lama, Airin pun kembali dengan sapu dan serokan sampah yang ada di tangannya.
"Kak ini sapu dan serokan nya.. Maaf ya kak.." ucap Airin.
Raffa pun mengangguk.
"Iya rin.. gak apa-apa kok.." ucap Raffa.
'Rasain lo Raf.. lo pasti kesel sekarang... nyapu aja gak pernah di rumah eh sekarang di sini lo justru sapuin rumahnya Airin wkwk..' batin Alvino.
"Makasih kak.." ucap Airin.
"Iya sama-sama.. udah kamu duduk aja di situ.." ucap Raffa. Airin pun mengangguk lalu duduk di kursi dekat Alvino.
Sementara Raffa, dirinya sedang menyapu beberapa bungkusan sampah makanan dirinya.
Alvino pun melirik ke meja lalu mata nya menangkap sebuah kotak P3K di dalam sebuah bungkusan plastik.
"Rin, itu P3K ya??" ucap Alvino.
Airin pun mengangguk.
"Iya kak.. kenapa kak??" ucap Airin.
Alvino pun mengambil kotak P3K itu dari atas meja, hal itu tak luput dari penglihatan Raffa.
'Mau ngapain dia sama P3K gue??' batin Raffa.
Alvino pun mengeluarkan P3K itu dari bungkusan plastik itu. Ia lalu membuka kotak P3K itu dan mengambil kapas beserta obat luka yang ia teteskan pada kapas itu.
"Kakak mau apa??" ucap Airin.
"Mau ngobatin luka di kening kamu... Nanti kalau gak segera diobatin, lukanya bisa masuk angin dan akhirnya jadi bengkak.. Makanya sini agak dekat biar aku obatin.." ucap Alvino.
"Hmm gitu ya kak.. Iya ya udah.." ucap Airin lalu duduk dengan jarak yang tipis pada Alvino.
Alvino lalu menempelkan kapas tersebut perlahan-lahan pada luka di kening Airin.
"Awh..." Ringis Airin.
"Sakit??" ucap Alvino.
Airin pun mengangguk.
"Iya kak perih.." ucap Airin.
'Sialan si Al!! Dia ngambil kesempatan dalam kesempitan!! Seharusnya kan gue yang obati luka di kening Airin, kenapa jadi dia?! Alvino benar-benar pengganggu di antara ketenangan gue dengan Airin!! Shit!!' batin Raffa mengumpat kesal.
"Padahal gue udah pelan-pelan lho.." ucap Alvino.
"Hmm iya kak..." ucap Airin.
"Gue perban aja ya.. biar lukanya gak kena angin.." ucap Alvino.
"Eh gak usah kak.. percuma.. nanti aku mau wudhu soalnya kak.. " ucap Airin.
"Oh gitu.. ya udah.. semoga bisa segera kering ya lukanya.." ucap Alvino.
"Iya kak makasih.." ucap Airin.
Raffa pun membuang sampahnya ke tempat sampah Airin di luar rumah. Setelah itu, ia kembali masuk dan duduk dengan kesal di sana.
"Gantian dong rin lo obatin luka gue.." ucap Alvino.
"O-oh.. iya kak boleh.." ucap Airin. Airin lalu mengambil alih P3K itu dan mengobati luka di sudut bibir Alvino dengan telaten.
"Awh.. pelan-pelan rin.." ucap Alvino merintih.
"Iya kak maaf.. " ucap Airin.
"Hmm.." balas Alvino dengan berdehem.
"Udah kak.." ucap Airin setelah selesai mengobati luka di sudut bibir Alvino.
"Oke.." ucap Alvino.
"Aku simpan P3K nya dulu kak.. Sekalian mau simpan sapu dan serokan nya.." ucap Airin lalu beranjak dari sana dan menuju dapur.
"Lo tuh sengaja ya deketin Airin?!! Gak tahu malu lo!!" ucap Raffa emosi.
Alvino pun tersenyum miring.
"Lo gak ada hak apa pun atas Airin jadi terserah gue lah mau deketin Airin atau pun enggak.." ucap Alvino.
"Lo tuh emang benar-benar cari masalah ya sama gue!!" ucap Raffa geram.
Alvino hanya tersenyum miring menanggapi.
"Kak, udah adzan... Kita sholat aja dulu.. nanti selesai sholat baru deh kita makan malam... nanti biar aku hangetin makanannya.." ucap Airin.
"Kita jamaah aja rin.. aku imam nya.." ucap Alvino.
"Gue aja imam nya.." ucap Raffa.
"Lo?? Menjadi imam sholat?? Are you sure Raf??" ucap Alvino seolah meremehkan.
"Ya kenapa emangnya?? Suka-suka gue lah.." ucap Raffa.
"Menjadi imam sholat itu gak boleh sembarangan orang Raf... Ini soal urusan agama, urusan akhirat, gak bisa dibercandain.. Bukannya gue sok-sokan.. tapi gue tahu seperti apa lo sama agama Raf.." ucap Alvino.
'Sialan!! Lagi dan lagi Alvino berusaha menjatuhkan gue di depan Airin untuk mengambil simpati Airin!! Sialan lo Al!!' batin Raffa emosi.
"Hmm udah kak sholat masing-masing aja biar adil.. kalian sholat di sana dan aku sholat di kamar.. Aku duluan kak.." ucap Airin lalu memasuki kamarnya karena dirinya telah berwudhu.
"Ini semua karena lo!!" ucap Raffa.
Alvino tak peduli, ia hanya tertawa remeh. Raffa pun segera menuju kamar mandi untuk berwudhu.
....
Setelah selesai melaksanakan sholat, Airin pun menghidangkan makanan yang ia dan Raffa beli tadi di meja ruang tamu.
"Kak, makanannya aku hidangkan di sini aja ya biar bisa sekalian dilihatin motornya..." ucap Airin.
"Iya gak apa-apa rin.." ucap Raffa.
"By the way gue juga ada makanan rin.. Tadi gue beli pizza sama fried chicken kebetulan..." ucap Alvino.
"O-oh ya udah kak dimakan bareng aja.." ucap Airin.
"Untuk ibu kamu udah kamu simpan rin??" ucap Raffa.
"Alhamdulillah udah kok kak.." ucap Airin.
"Syukurlah.. Ya udah langsung makan aja.. kamu pasti laper.." ucap Raffa.
Airin pun mengangguk.
"Iya kak.." ucap Airin.
Mereka pun mulai makan malam bersama di ruang tamu rumah Airin.
Saat Airin makan, ada sedikit makanan yang menempel pada sudut bibir Airin. Dengan telaten, Alvino membersihkannya dengan tissue.
Airin sempat grogi namun perlahan ia dapat menetralisirkan degup jantungnya yang grogi.
"Makasih kak.." ucap Airin.
Alvino hanya mengangguk.
'For many times Al lo ambil kesempatan gue!! Sialan!!' batin Raffa emosi.
"Ibu lo pulang jam berapa rin??" ucap Alvino di sela-sela makan.
"Jam sembilan malam kak.." ucap Airin.
"Kok lama banget?? Emangnya masuk kerjanya jam berapa??" ucap Alvino penasaran sambil mengunyah makanannya.
"Kepo banget sih lo.." ucap Raffa.
"Eh gue gak nanya sama lo ya! Jadi gak usah ikut campur!" ucap Alvino.
.....
Hanya Tersedia di Webnovel
Thank you for reading...
Please share, subscribe, collection and give your best review..
❤❤❤❤