Chereads / ASMARALOKA / Chapter 6 - Dag, Dig, Dug

Chapter 6 - Dag, Dig, Dug

Selama tiga hari terakhir ini, Raja tak kesekolah. Kevin, Jenan, dan Anala pun mengerti dengan kondisi teman mereka itu. Dan untuk membangun semangat Raja yang pudar, mereka berinisiatif akan ke rumah cowok itu.

'Bruk'

"Aa--maaf-maaf. Anala gak sengaja, sini Anala bantu berdiri," tolong Anala kepada seorang gadis yang ia tabrak. Anala menarik tangan nya berdiri, lalu memasang wajah memelas.

"Maaf, yahh....Anala gak sengaja tadi...." maaff Anala sembari menunduk takut. Bisa-bisa ia kena gampar lagi. Bayangkan saja, murid-murid di SMA Cakrawala ini, 'kan tak menyukainya.

"Hahh....gue gak pa-pa, kok. Santai aja...." ucap gadis itu lalu tersenyum. Sembari membersihkan rok bagian belakangnya yang kotor terkena debu.

"I-ini ss-serius?!" gadis itu mengangguk.

"Ka-kalo gitu....Jadi temen Anala, yah?. Yah, yah, yah, pleaseee...." ia mengangguk lalu mengulurkan tangannya.

"Chika, Kim Chika" lantas Anala membalas uluran tangan gadis yang di sapa Chika itu dan memperkenalkan namanya.

"Anala Renjana, manggilnya Anala aja" mereka pun tersenyum lalu melepaskan tautan tangan mereka.

"Ohiya!, lo tau gak?. Kelas 11 IPA¹ dimana?"

"Kamu murid baru?"

"Hem....Gue murid pindahan dari SMA Langit"

"Oohh....Anala tau, kok. Itu, 'kan kelas Anala, Kevin, Jenan sama Raja"

"Mereka siapa?"

"Temen Anala. Yaudah yuk!, keburu bel masuk bunyi. Tenang aja nanti Anala kenalin" mereka pun mulai berjalan menuju kelas. Dan disisi lain seorang cowok diam-diam tersenyum membaca sebuah pesan dari Anala. Siapa lagi jika bukan Raja?

Pipinya bersemu merah, bibirnya terus menahan untuk tak tersenyum semakin lebar. Entahlah rasanya seperti anda menjadi Ironman, ehk gg.

Jantungnya berdetak kencang, buru-buru ia langsung lari keatas kasur King sizenya dan menelungkupkan kepalanya dibawah bantal sembari berteriak histeris.

'Alay lu'--Author.

'Gue gampar lu yehh!!'--Raja.

Oke skip.

'Plak'

"Aaww!!....Si-Ayah?!" , Dirga mendengus sebal menatap anak semata wayangnya itu. Bisa-bisanya ia tertidur dengan posisi pantat di atas dan kepala di bawah bantal. Ada-ada saja.

"Ngapain tidur kayak gitu?"

"Ayah ngapain sih, nabok pantat Raja. Ish....mana sakit lagi!"

"Makanya tidur yang bener" bukannya menyahuti ucapan Ayahnya. Ia malah kembali tersenyum lalu memegang kedua pipinya yang memerah.

"Lagi jatuh cinta, ya?!" pekik Ayahnya dengan nada mengejek sembari menunjuk wajah Raja yang memerah. Raja memutar bola matanya, malas.

"Sok tau!"

"Alah! , tinggal bilang kok!. Gengsi banget!"

"Gak yah....Raja ini masih dalam tahap proses move on dari Klara!" , tukasnya sembari menatap sang Ayah sebal.

"Klara siapa, Ja?" , Kepo Dirga lalu duduk di pinggir kasur milik Raja.

"Mantan"

"Ck, Gaya-gayaan move on!. Padahal hati udah kecantol sama cewek lain"

"Udah deh. Mendingan Ayah keluar dari kamar Raja!" , Dirga menampilkan senyum mengejeknya pada Raja.

"Ngusir, nih?"

"Tau aa, Raja mandi dulu"

"Cie'elah....yang lagi jatuh cinta, mah beda. Senyum-senyum mulu kayak orang gila" Goda Dirga saat mendapati kembali wajah Raja yang senyum-senyum sendiri.

Raja membalikkan badannya menatap Dirga malas. Lalu Dirga pun keluar setelah melihat tatapan itu.

~~~

"Aa' Raja!, aa' Raja!, aa' Raja....buka'in pintu dong!"

'Tak!'

"Aww--lo apa-apaan, sih?!" , pekik Jenan kesal kepada Kevin sembari memegang keningnya yang berdenyut-denyut.

"Kalo main kerumah orang tuh salam bego!"

"Bodo' " ketus Jenan lalu membuka pintu rumah itu dan melengos masuk.

"Gak ada akhlak!" cibir Kevin.

Mau tau mau Anala dan Kevin pun juga ikut masuk, baru di depan pintu Anala sudah menganga. Ia fikir hanya desain luarnya saja yang nampak menarik namun ternyata ia salah. Didalamnya tidak kalah menarik.

"Eh!--Maaf Om kita main masuk-masuk aja, ehe" Kata Kevin menggaruk punggung lehernya yang tak gatal sembari menyengir kearah Dirga.

"Kalian temennya Raja?"

"Iya, Om" , balas mereka kompak.

"Yaudah langsung ke kamarnya aja, gih"

"Iya, Om. Kalo gitu kami keatas dulu. Permisi, Om" Pamit Kevin sembari menarik tangan Anala dan Jenan menuju ke lantai dua dimana kamar Raja berada.

Pintu terbuka menampilkan seorang cowok dengan rambut acak-acakan yang menambah kharismatik pada dirinya, Anala yang melihatnya saja hampir pangling saking terpesonanya ia.

Saat Raja berbalik, tubuhnya menegang. Handuk yang ada di kedua tangannya jatuh. Wajahnya merona, apa ini?

Anala yang ditatap tanpa berkedip sedikit membuatnya goyah, bahkan jantungnya pun merespon tatapan itu.

"Ciee....cie....pada tatap-tatapan"

"Ekhem-ekhem....ada benih-benih cinta nih, ya gak, Vin?"

Mendengar dua pekikan laknat itu, membuat Raja mendengus sebal. Sedangkan Anala membuang muka kearah lain.

"Canggung banget ya, Vin?"

"Ho'oh, lah!. Kan udah tiga hari gak ketemu, Je. Makanya suasananya, kek , awakward gitchuu...."

Raja mendudukkan bokongnya di tepi kasur lalu bergumam "CD lo, tuh yang awakward!"

"Astaga!, kamu berdosa banget"

"Masuk!" baru saja masuk Kevin dan Jenan sudah berebutan dengan stik PS milik Raja, lalu mereka pun bermain berdua. Meninggalkan Anala dan Raja yang masih merasa canggung satu sama lain.

Entahlah, karena apa namun jantung kedua berpacu cepat.

"Ekhem....La?" Anala mendongak menatap Raja setelah sekian lama menunduk.

"Sini" lanjut Raja sembari menepuk sisi kasur yang ada disebelahnya. Dengan perasaan campur aduk Anala pun berjalan kearahnya.

Anala berjalan semakin dekat

Semakin dekat

Sedikit lagi

Yap hampir sampai

Hingga

'Duk'

Anala terjatuh saat tiba-tiba kakinya menginjak spidol milik Raja, namun yang paling mendebarkan adalah posisi keduanya, Omaygat!!

Anala berada di atas Raja!!

Raja mencoba untuk menahan tubuh Anala agar tak tarjatuh tapi hasil malah ia yang ditindih--Yah itulah pokoknya.

Anala hendak bangun, namun tangan Raja menahan pergerakannya. Raja menatap manik mata milik Anala yang teduh, perasaannya menghangat.

Wajahnya merona, apa ini?!, ia tak mau!. Ia tak mau jika Raja melihatnya, bisa-bisa cowok itu akan semakin nekat padanya, yeuh mbak mikirnya kejauhan banget.

Raja meraih dagu Anala lantas membuatnya kembali menatap Raja. Raja tersenyum.

"YA AMPUN!!, KALIAN BERDUA NGAPAIN?!"

Raja mendorong tubuh Anala, hingga terhempas ke dasar lantai kamar membuat Anala meringis memegang bokongnya.

"ASTAGANAGA!!. MATA AING TERNODAI HUHU TT...."

"MATA ANGIN UDAH GAK SUCI LAGI, VIN!!"

"Apasih, Je. Ribut banget, lu!"

"Woi!!, lo pasti gak percaya, Vin. Gue tadi liat Si Anala nindihin Si--Mmpphh...." Ucapan Jenan terpotong dengan sepotong biskuit yang Kevin masukkan kedalam mulutnya

"B'risik, lo!. Gue lagi main!!"

"Ehh Tapi tad---Ngomong lagi gue gorok, lo!" Jenan terdiam sembari mengunyah biskuit suapan Kevin.

"Ck, bomat!. Bukan urusan gue!, sana bikin debay sekalian lu berdua!!" pekiknya kesal.

Rasa melempar spidol laknat itu dan yap tepat sasaran.

"RAJA!! BANGSAT LOO!!!"