***
Sekian lama mempersiapkan segalanya untuk musim panen, akhirnya Festival Athni meletus juga.
Sejak matahari belum muncul dari ufuk timur, Karina dan teman-teman lain yang bertugas untuk mengisi tarian musim panen untuk Dewi Dama sudah berkumpul dan berhias di Departemen Seni Budaya.
Departemen itu terlihat sangat sibuk sebelum fajar. Penerangan di seluruh departemen telah dinyalakan, membuat gedung satu itu menjadi satu-satunya gedung desa yang terang di pusat Athni.
Karina selaku bintang utama pada festival ini memiliki perias wajah dan penata busana sendiri.
Dengan wajah terkantuk-kantuk di depan meja rias, dia berusaha untuk tetap membuka mata.
"Nah, sekarang pejamkan matamu sebentar, Karina." Perias wajahnya mengambil pewarna untuk kelopak mata.
"Ugh, sepertinya aku akan tidur," kata Karina bercanda. Dia memejamkan mata mengikuti instruksi dari perias wajahnya.
"Bagaimana perasaanmu?" tanya perias itu agar Karina tidak mengantuk.