"Itu terlalu berat. Aku tidak bisa mengangkatnya."
***
"Ya sudah, tidak bisa jadi pria," timpal Afta dengan cepat. Dia menoleh pada satu rak yang hampir kosong karena isinya telah dipindahkan semua ke dalam gerobak.
"Aku akan membantumu!" seru Chandra. Dia menghampiri Afta dan meminta bagian untuk dipindahkan karena dia belum bisa mencapai barang-barang yang berada di rak tinggi.
Afta menyerahkan dua buah pedang besi pada bocah itu dengan hati-hati.
"Ini. Pegang dengan hati-hati, Pangeran. Salah-salah anda bisa tertusuk. Paham?"
"Pasti paham," jawab Chandra dengan semangat. Begitu pedangnya berpindah ke tangan Chandra, tubuhnya langsung limbung ke depan. "E-e-eh!"
"Hati-hati, Pangeran!" seru Afta sambil memegang tubuh Chandra yang hampir jatuh. Dia menghela napas pelan. "Biar saya saja, Pangeran. Anda duduk saja di sana."
"Nanti aku tidak bisa jadi pria?" sahut Chandra dengan lirih, seperti orang yang hampir menangis.