***
Mereka sampai di kamar utama Istana Alba. Gasendra membawa istrinya menuju ranjang dan merebahkannya di sana. Dia menarik selimut untuk menutupi tubuh Arunika.
"Jangan!" larang Arunika dengan sedikit panik. Pasalnya dia hanya pura-pura sakit saja, bukan sakit sungguhan.
"Nanti kau bisa terserang demam kalau tidak memakai selimut ketika sedang sakit," ujar Gasendra kekeh pada pendiriannya.
"Tidak, Gasendra. Aku hanya mual dan sedikit pusing saja. Bukan sakit yang bisa terserang demam atau kedinginan," jelas Arunika menolaknya secara terang-terangan. Dia menahan tangan sang suami yang hendak menutupi tubuhnya.
Gasendra kemudian melepaskan selimut itu. Dia mengelus anak rambut milik istrinya.
"Mau aku panggilkan tabib?"
"Tidak." Arunika langsung menggeleng kencang. "Tidak perlu. Aku hanya butuh istirahat sebentar."
Arunika termenung memikirkan apa yang dilihatnya tadi. Dia yakin betul aura hitam yang melingkupi para mayat itu nyata ke luar dari telunjuk Agni.