"He... bermain bersama dengan bayi ingusan itu?"
***
Setelah mulutnya terkena elusan penuh cinta dan kasih sayang dari sang ayah. Berakhirlah dia di sini, di kamar yang terlalu besar untuk seukuran bayi ingusan yang bahkan belum bisa merangkak.
Dia menyentuh pipi gembul itu dengan telunjuknya. Mereka berada di atas ranjang, di bawah pengawasan Eni yang sedang duduk di kursi dekat ranjang.
"Jadi, anda Pangeran kerajaan ini?" Menatap wajah dan tubuh gembul itu dengan alis yang mengerut. "Ingusan begini, kok jadi Pangeran, ya?"
Astaga... Eni hanya bisa bergumam pasrah di dalam hati. Anak dari Tuan Ivan sangat berbeda dengannya yang terlihat ramah dan cukup manis.
"Belum bisa bicara juga," tambahnya menyentuh bibir sang bayi. Dia membalikkan tubuh dan tengkurap sambil menatap bayi itu.
"Ugyaaa... kalau seperti ini bisa tidak?"
"Buu... Bu...." Tangan bayi itu menarik baju Afta sehingga lehernya tercekik.
