"Berdiplomasi dengan diplomat yang diutus dari kerajaan lain," jelasnya seolah-olah sudah terbiasa akan hal itu. "Jadi, bisakah kau yang menjaga Chandra sekarang?"
***
"Tentu," jawabnya yakin. Arunika menengadahkan tangan, kemudian Chandra berpindah ke dalam dekapannya.
Tangan Gasendra meraih puncak kepala istrinya, dia menyemangatinya.
"Maaf karena meninggalkanmu. Aku tak mengira Ayah akan tetap melakukan ini," ujarnya sambil mengelus puncak kepala sang istri. Untuk saat ini, dia hanya bisa melakukan itu.
"Tidak apa-apa. Aku juga seorang bangsawan dan pasti bisa melakukannya. Pergi dan bawalah hasil dari cara diplomasimu yang kau banggakan itu," kata Arunika meyakinkan dan menyemangati.
"Baiklah-baiklah. Oh, dansa pertamamu harus dilakukan denganku. Tidak boleh dengan pria lain ataupun wanita lain." Gasendra menatapnya sungguh-sungguh.
Arunika terkekeh kecil. "Iya, dansa pertamaku milikmu. Cepat pergi!"