***
"Hngh... ah... mmhhh...!" Karina memainkan jari kakinya begitu Chandra kembali mengisap dan memainkan puncak dadanya secara bergantian.
Dia menggigit bibir bawahnya untuk menahan desahan agar tidak terlalu kencang akibat sensasi geli yang menggelitiknya.
"Kau menyukainya, Karin?" tanya Chandra menghentikan permainan lidahnya, tapi tidak dengan tangan.
"Hmm," lirik Karina seraya mengangguk kecil.
Chandra tersenyum simpul. Dia kembali menurunkan tubuh dan mulai mengecup perut Karina yang mengembang mengempis karena sensitif. Chandra berhenti sejenak, menatap bagian bawah Karina yang masih tertutup kain.
"Permisi," ujarnya seraya menarik tali kain terakhir yang ada di tubuh Karina. Membuat Karina langsung menutup kakinya begitu kain itu meluruh, tapi ditahan oleh Chandra.
"Jangan ditutup, Sayang. Aku juga akan berlaku adil padamu," ujar Chandra yang kemudian membuka kain terakhir yang menutupi kejantanannya yang telah bangun.