***
"Kau ini...! Maunya apa, sih?!" Alis Karina benar-benar mengerut dengan mata yang mendelik.
"Karin," panggil Chandra untuk menenangkannya.
"Jangan bersikap seperti itu! Meskipun aku baru beberapa bulan mengenalmu, tapi aku tahu sifat percaya dirimu yang sudah mengakar itu. Apa kau tidak percaya padaku juga? Tidak percaya pada ucapanku yang mengatakan kau adalah yang terbaik dari yang terbaik? Aku sungguh... ucapanku itu sungguhan, Raka... bukan hal-hal yang dibuat-buat," jelas Karina dengan mata yang memerah karena menahan tangis dan emosi.
Dia masih menatap Chandra dengan percaya. "Jangan tanya lagi apa aku menyesal menikah denganmu karena jawabanku akan tetap sama. Aku tidak peduli bagaimana masa lalu mu, apa statusmu. Persetan dengan semua itu! Kalau aku memedulikannya, sejak awal kau tidak akan ada di antara kami!"