Chapter 158 - Club

"Ini pertama kalinya aku ditolak."

"Pfftt... kau pasti sakit hati." Dia menepuk pundak Chandra, menguatkannya. "Tidak apa-apa. Coba lagi sampai tiga kali. Kalau masih ditolak juga, mundur saja. Dia tidak tertarik padamu."

***

Sehari setelahnya, tepat pada sore menjelang malam, Chandra dan Obayana sampai di Navoyan. Mereka langsung menuju kedai malam yang ternyata kedai milik Pena saat Chandra makan malam waktu pertama kali datang ke sini.

"Lah, aku tahu kedai ini. Beberapa waktu lalu aku sempat makan di sini satu kali," ujar Chandra menoleh ke sekitar.

"Oh, sungguh? Tidak heran. Ini kedai terbaik di Navoyan. Semua orang yang datang desa ini, setidaknya pernah satu kali mampir di kedai ini."

"Ah, kalau tidak salah ingat... aku diarahkan oleh seorang gadis waktu itu. Siapa namanya, ya...?" Chandra berusaha mengingatnya seraya mengikuti Obayana yang mencari tempat duduk. "Kalau tidak salah ingat, sepertinya Vanya."

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS