"Bajingan gila! Itu punya kekasihku, sialan!" gema pria itu membuat niat Chandra yang hendak memutar arah ke jalan yang lebih jauh diurungkan.
Dia membuka mata dengan cepat dan melihat pria bertubuh tinggi itu tengah menonjok delapan orang perampok dengan tangan kosong. Sungguh definisi dari satu banding delapan.
Chandra berdecak sekali lagi. Dia menarik tali kekang dan memacu kudanya dengan cepat.
"Akan ku pastikan dia membalas budiku."
Chandra tidak semurah hati itu untuk membantu seseorang yang belum dikenalnya dengan cuma-cuma. Apalagi bukan seorang wanita atau orang yang lebih tua.
***
"Apa-apaan ini?" tanya Chandra dari atas kuda dengan tatapan meremehkan.
Pria tinggi yang sedang dipegangi oleh empat orang bertubuh besar telah mengeluarkan darah dari mulutnya karena ditinju terus menerus. Mereka menatap Chandra dengan geram.
"Orang dungu pun tahu apa yang kami lakukan," balas pimpinan perampok.