Malam itu, merupakan malam yang paling dinanti oleh warga kota Vandrechia. Salah satu acara yang terpatri dalam agenda kota. Sebuah acara yang akan dihadiri oleh semua petinggi kota Vandrechia. Dari walikota, pengusaha, sampai para pengisi acara semua hadir untuk meramaikannya. Acara perpisahan Akademi Mistral Vandrechia.
Acara perpisahan ini bukan hanya acara perpisahan biasa. Tetapi ada sejuta makna dibaliknya. Perpisahaan ini menandakan awal munculnya generasi baru yang mungkin suatu saat nanti akan menjadi petinggi di negeri ini. Mereka akan menjelajahi dunia profesional dengan bekal selama tiga tahun yang mereka jalani. Mungkin saja mereka yang lulus saat ini akan menjadi pilar negara.
Lebih jauh lagi acara ini menjadi pertemuan sosial antara orang-orang kelas atas di kota Vandrechia. Ini adalah pertemuan antara orang-orang paling berpengaruh di kota.
Acara di mulai pada jam 08.00 malam. Namun pada pukul setengah tujuh mobil-mobil sudah mulai berdatangan. Tak terhitung jumlahnya orang-orang terkenal yang dapat penjaga gerbang lihat. Mereka memasuki area Akademi dengan berbagai mobil mewah.
"Apakah hanya perasaanku atau Acara perpisahan tahun ini lebih meriah dibanding tahun lalu?" tanya seorang penjaga gerbang pada rekannya.
Rekannya terlihat memasang ekspresi aneh saat pertanyaan itu penjaga gerbang lontarkan.
"Apa kau tak tahu? girlband HEATSINK akan menjadi salah satu pengisi acara malam ini."
Penjaga gerbang terkejut mendengarnya. "Benarkah? HEATSINK yang terkenal itu?"
Rekannya mengangguk, "Tentu saja!"
HEATSINK girlband sekaligus party petualang yang terkenal. HEATSINK beranggotakan 4 orang perempuan cantik yang tidak hanya menarik secara penampilan namun juga memiliki kemampuan yang menakutkan. Mereka terkenal karena cantik, menarik, kuat, nyanyian yang bagus, tarian yang mencolok, pada dasarnya mereka group idol yang sangat cocok untuk Era Mistral dimana orang yang lebih kuat dipuja dan dihormati.
Penjaga gerbang itu terlihat bersemangat mendengarnya. "Aaah ... Aku ingin menonton langsung mereka."
Rekannya kemudian menjawab dengan dingin, "Tidak bisa, kita harus menjaga gerbang. Tonton saja di siaran ulangnya nanti."
"Yang benar saja~" Penjaga gerbang itu mengeluh.
Saat keduanya mengobrol sebuah motor melintas masuk lewat gerbang. Motor tersebut berhenti di depan penjaga gerbang. Gadis yang di bonceng menyerahkan surat undangannya pada penjaga gerbang.
"Hm, ini asli silahkan masuk." Penjaga gerbang tersebut mempersilahkan pengendara motor itu masuk. Sang pengendara motor membalas dengan menganggukkan kepalanya sebelum memajukan motornya masuk ke area Akademi.
Pengguna motor itu memacu motornya pada area parkir lalu ia memarkirkannya pada posisi yang sekiranya mudah untuk dikeluarkan nanti saat pulang. Ia kemudian mengunci ganda motornya dan turun dari kendaraan beroda dua itu bersama perempuan yang ia bonceng.
Pengguna motor itu adalah Ronald, dia datang bersama Xiao Ning'er yang memakai gaun cheongsam berwarna merah. Ronald kemudian menaruh helmnya diatas motor.
"Jantungku berdebar tadi, kupikir kartu undanganmu palsu." Xiao Ning'er merapihkan cheongsam miliknya yang kusut karena angin saat di perjalanan. Karena pakaiannya agak ribet Xiao Ning'er harus duduk menyamping saat di bonceng oleh Ronald.
"Apa yang kau pikirkan? Tentu saja itu asli. Ngomong-ngomong aku minta maaf, harusnya aku menyewa sebuah mobil." Ronald melirik Ning'er yang sudah selesai membereskan pakaiannya.
Arena Rollingstone, Arena ini termasuk ke dalam area Akademi Mistral Vandrechia. Arena ini sering digunakan dalam acara-acara penting bagi Akademi Mistral Vandrechia, seperti Festival tahunan. Area Akademi Mistral ini sangatlah luas namun Arena Rollingstone kebetulan berada dekat dengan gerbang masuk utama. Karena itu, tidak butuh waktu lama bagi Ronald untuk mencapai Arena Rollingstone.
Walaupun acara pembukaannya masih lama namun Ronald dapat melihat ada cukup banyak orang yang sudah berlalu lalang di dekat Arena Rollingstone. Kebanyakan dari mereka bukanlah tamu undangan melainkan para murid Akademi Mistral Vandrechia tahun ke dua dan tahun ke satu. Bisa dibilang jika Ronald masuk ke Akademi ini maka mereka akan menjadi senior Ronald.
Langkah Ronald terhenti. Seseorang berdiri menghalangi jalan di depan Ronald dan Ning'er. Secara perlahan Ronald melihat sosok yang menghalangi jalannya. Dia adalah sosok pria berparas tampan namun dengan jelas ada kesombongan dalam ekspresinya. Shou Kazuma.
"Kau benar-benar datang ke sini. Secara teoritis karena kau memiliki kartu undangannya tentu kau boleh datang ke sini. Namun, dilihat secara ilmu sosial, ini adalah hal yang aneh kau tahu? Melihat itik bergabung ke perayaan para angsa," ucap Shou seraya memberikan pandangan hina.
Ronald dapat merasakan Xiao Ning'er di sampingnya yang sudah marah. Jika Ronald diam saja mungkin gadis ini akan meledak dan mengacaukan segalanya. Jadi, Ronald memandang Ning'er sekilas seraya memberikan pandangan yang mengatakan 'Aku baik-baik saja, tenanglah'.
"Ada apa Nona? Apa aku marah? Terakhir kali aku melihat, bocah ini bersama dengan gadis lain. Aku tak tahu gadis-gadis zaman sekarang memiliki selera yang ... unik. Kuharap aku bisa belajar darimu ... Ronald. Berbanggalah, orang sepertiku mengingat namamu," ucapnya diakhiri seringaian pada wajahnya.
Saat itu seorang murid Akademi Mistral Vandrechia lainnya datang.
"Shou, apa yang kau lakukan ? Cepatlah, Teman-teman telah menunggu," ucap murid perempuan yang baru saja datang.
Shou melihat murid itu dan tampaknya mengenali dia. "Baiklah, aku akan segera pergi." Shou kemudian mengalihkan pandangannya lagi pada Ronald yang masih terdiam dan Xiao Ning'er yang menatapnya marah.
"Nikmatilah kunjunganmu, mungkin ini kali terakhir kau datang ke sekolah ini dalam hidupmu," ucapnya pada Ronald. Ia kemudian bersama murid perempuan itu pergi meninggalkan dua remaja itu.
Sesaat setelah Shou pergi, Ning'er meledak marah. "Kenapa kau menghentikanku?!"
"Walaupun kita tamu undangan, namun status kita dibawah para murid Akademi di sini. Tidak baik jika kita membuat masalah. Terlebih lagi, dia adalah Mistral Lanjutan. Aku tahu kau adalah Mistral Amatir dan kau lebih kuat daripada aku, namun jika kau melawannya sudah jelas kau akan kalah," ucap Ronald menjelaskan secara rinci alasan mengapa ia menghentikan Xiao Ning'er.
"Aku tahu, maafkan aku ... Aku hanya merasa marah dengan sikapnya. Kupikir, kau seharusnya tidak diam saja ketika harga dirimu di injak," ucap Ning'er meminta maaf pada Ronald seraya melayangkan ketidakpuasannya dengan Ronald yang bahkan tidak beradu argumen dengan Shou. Xiao Ning'er bukanlah gadis yang bodoh. Tadi, dia hanya sedikit implusif saja.
"Kau benar, namun aku rasa lebih baik aku membiarkan saja ucapannya. Bagaimana pun suatu saat nanti, ketika waktunya sudah pas, aku pasti akan membalas segala perilakunya." Mata Ronald sedikit berkilau saat ia mengucapkan hal itu. Tekad untuk membalas pada Shou sudah tertanam jelas dalam rencana Ronald ke depannya.
Malam yang indah ini ternyata tidak sedamai yang Ronald kira. Mungkin akan ada banyak kejutan yang muncul di malam ini.