Saat kaki Carissa melangkah, sedikit lagi mendekati pintu rumah Lela, pintunya terbuka, sosok Dirga berjalan terhuyung-huyung keluar dari dalam. Melihat itu dengan panik, ia berlari menghampirinya, "Dirga, are you okay?"
"I fine ...."
"Kok kamu bisa ada disini sih?" tanya Lela kesal. Carissa memegang lengan gagah Dirga, menariknya menjauh dari Lela. "Aku datang kesini, karena dia tidak pulang-pulang. Aku kasihan sama Ayahnya, yang berusaha terjaga menunggu anaknya pulang," jawab Carissa lantang.
Lela memasang wajah datarnya sampai tersenyum licik, "Oh begitu, bukannya kamu bilang tidak ada hubungan apapun sama Dirga? Terus tingkahmu ini harus aku beri nilai kepedulian berapa?"
Kata-kata Lela, membuat Carissa ingin segera mencabik-cabik mulutnya. Apakah tidak bisa, sehari saja tidak mengejek, menghina, iri, dan lain-lain padanya? Apa ia tidak lelah dengan sikapnya?
