"Apa kamu mau menikah sehabis wisuda? Apa kamu gila Martin, kamu tidak mikir sedikitpun sebelum bertindak! Waktu itu Carissa yang mau kamu gituin, sekarang Lela? Mau jadi apa kamu Martin?" marah Santoso.
PLAK!
"Kamu jadi anak kok kurang ajar sekali ya?!"
Dari suara tamparan itu, aku sudah tahu bagaimana rasa sakitnya. Suasana menjadi sedikit canggung antara ayah dan anak. Martin terlihat menunduk seakan meratapi sesuatu. Dan apa coba yang dikatakan Martin tadi, dia mau menikah? Menikah dengan siapa? Kenapa terlihat buru-buru sekali? Aku tidak diam seperti ini aku harus menjadi penengah antara mereka berdua.
"Tapi ayah ...."
"Pokoknya ayah tidak akan merestui pernikahan kalian berdua sampai kapan pun!"
"Ayah, aku mohon ayah. Aku sangat mencintai dia."